Identifikasi Terhambat, 20 Jenazah Korban Banjir Sentani Dikubur Massal
Tim Disaster Victim Identification atau DVI Kepolisian Daerah Papua tak dapat mengidentifikasi 20 jenazah korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura. Rencananya 20 jenazah ini akan dikubur massal di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Rabu (27/3/2019).
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Tim Disaster Victim Identification atau DVI Kepolisian Daerah Papua tak dapat mengidentifikasi 20 jenazah korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura. Rencananya 20 jenazah ini akan dikubur massal di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Rabu (27/3/2019).
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Komisaris Besar dr Ramon Amimam didampingi Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Selasa (26/3).
Ramon mengatakan, tim DVI Polda Papua tidak mendapat data ante mortem atau informasi terkait ciri fisik korban yang lengkap dari pihak keluarga. Hal inilah yang menyulitkan tim dalam proses identifikasi 20 jenazah tersebut.
Polda Papua tidak mendapat data ante mortem atau informasi terkait ciri fisik korban yang lengkap dari pihak keluarga. Hal inilah yang menyulitkan tim dalam proses identifikasi 20 jenazah tersebut.
Selain itu, lanjut Ramon, kondisi jenazah hingga hari kesepuluh pascabanjir bandang pada 16 Maret lalu tak dapat lagi terindentidikasi secara visual.
"Identifikasi 20 jenazah hanya dapat melalui cara tes DNA. Kami telah mengirimkan sampel 20 korban ini untuk menjalani tes DNA di laboratorium milik Polri di Jakarta," ujar Ramon.
Ia menuturkan, Tim DVI Polda Papua sebenarnya masih dapat menanti hasil tes DNA dari 20 jenazah tersebut hingga dua pekan ke depan. Namun, Pemda setempat yang meminta agar 20 jenazah ini segera dimakamkan secara massal.
"Kami telah berkoordinasi dengan tokoh agama setempat. Rencananya mereka akan dikubur di Kampung Harapan sekitar pukul 12.00 WIT," tambahnya.
Sementara itu, Kamal mengatakan, tim gabungan masih berupaya mencari para korban di lokasi-lokasi terdampak banjir hingga masa tanggap darurat selama 14 hari tuntas.
"Setiap hari tim beserta anjing pelacak terus mencari korban yang kemungkinan masih tertimbun endapan lumpur," ujar Kamal.
Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, jumlah korban meninggal dunia pada bencana alam di Sentani, Kabupaten Jayapura, mencapai 105 orang. Adapun 808 orang luka ringan, 107 orang luka berat, dan 82 orang dinyatakan hilang.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jayapura pada 16 Maret mengakibatkan banjir bandang di 12 distrik antara lain Sentani, Sentani Barat,
Setani Timur, Waibu, Ebungfauw, Depapre, Ravenirara, Nimborang, Nimbokrang, Kemtuk Gresi, Namblong dan Demta. Sebanyak 31.161 keluarga terdampak banjir. Sekitar 355 unit rumah terendam air dan 375 unit rumah rusak berat.