Politeknik Negeri Bali bekerjasama dengan Yayasan Tukad Bindu, mengembangkan potensi pembangkit listrik tenaga hidro mikro (PLTHM). PLTHM itu berada di Tukad Bindu, Kota Denpasar, Bali.
Oleh
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Politeknik Negeri Bali bekerja sama dengan Yayasan Tukad Bindu mengembangkan potensi pembangkit listrik tenaga hidro mikro (PLTHM). PLTHM itu berada di Tukad Bindu, Kota Denpasar, Bali.
PLTHM tersebut mampu menghasilkan 7.500 watt. Tukad Bindu pun menjadi kawasan yang dilengkapi dengan wahana energi baru terbarukan (EBT) bernama Harmoni Energi Nusantara Indonesia (HENI) Mikro. HENI Mikro ini melengkapi laboratorium pertanian yang bekerja sama dengan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Beberapa hasil pertanian dikembangkan di kawasan itu.
Pembina Yayasan Tukad Bindu, IB Rai Adnyana, mengatakan Tukad Bindu secara berkelanjutan terus berinovasi. Kawasan ini tidak hanya menjadi sebuah destinasi wisata baru perkotaan, lanjutnya, tetapi juga menjadi kawasan terpadu untuk mendukung sektor pendidikan dan penelitian. ”Kawasan Tukad Bindu ke depan diharapkan menjadi kawasan terpadu dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan, khususnya laboratorium penelitian,” ujarnya.
Kawasan Tukad Bindu ke depan diharapkan menjadi kawasan terpadu dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan, khususnya laboratorium penelitian.
Ada satu kincir angin di HENI Mikro. Berdasarkan penelitian awal, kapasitas yang mencapai 7.500 watt atau setara dengan 7,5 kVA ini sudah melebihi kebutuhan di kawasan Tukad Bindu. ”Inovasi ini tidak memerlukan bahan bakar, hanya perawatan ringan, dan mampu menyediakan energi baru terbarukan sebagai wahana edukasi bagi masyarakat dalam hal energi ramah lingkungan,” kata Adnyana.
Pemerintah kota berharap keberadaan Tukad Bindu yang semakin maju ini mampu memberikan manfaat, terutama manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. ”Begitu pula masyarakat yang datang pun mendapatkan manfaatnya dari pemandangan serta wahana yang ada,” kata Kepala Humas Pemerintah Kota Denpasar Dewa Rai, di Denpasar, Senin (25/3/2019).
Namun, lanjut Dewa Rai, pemerintah kota tidak ingin menjadikan destinasi itu sebagai lahan pendapatan daerah. Artinya, meski menjadi unggulan wisata, retribusi atau pajaknya tidak perlu diterapkan. Alasannya, kawasan itu merupakan hasil dari pengembangan kemandirian masyarakat sekitar Tukad Bindu.
Pemerintah setempat selama ini belum memberikan aliran anggaran apa pun dalam partisipasinya membangun kawasan Tukad Bindu. Pemkot Denpasar hanya membantu mempromosikan Tukad Bindu dengan menggelar acara di kawasan itu agar ramai dan semakin dikenal, mengarahkan sejumlah tamu untuk mengunjunginya, salah satunya CEO World Bank Kristalina Georgieva.
Ke depan pihaknya akan mengembangkan EBT sehingga kebutuhan energi listrik dapat berlangsung selamanya yang mengedepankan energi ramah lingkungan. Kepala Dusun Banjar Ujung Kesiman I Gusti Agung Ari Rai Temaja mengapresiasi inovasi energi baru terbarukan berupa PLTHM ini. Harapannya, energi terbarukan ini mampu berkembang memberikan ketersediaan dan kemandirian listrik sepanjang masa bagi masyarakat sekitarnya.
Editor:
Siwi Yunita
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.