Influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul, menyatakan kesiapan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadapi debat keempat, Sabtu (30/3/2019). Ruhut memastikan akan ada kejutan dari calon presiden petahana tersebut.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul, menyatakan kesiapan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menghadapi debat keempat, Sabtu (30/3/2019). Ruhut memastikan akan ada kejutan dari calon presiden petahana tersebut.
”Tunggulah, pasti selalu buat kejutan. Pasti mantap punya. Pasti ada yang akan menjadi eye catching,” kata Ruhut seusai diskusi ”Tantangan Ekonomi Indonesia dan Strategi Lima Tahun ke Depan” yang digelar Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha Jatim, Sabtu, di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Ruhut, Joko Widodo memiliki prestasi membanggakan di bidang ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional seperti tema debat nanti malam. Oleh karena itu, ia yakin, Joko Widodo akan unggul dalam debat menghadapi Prabowo Subianto.
Selama menjadi presiden dalam empat tahun terakhir, ujar Ruhut, Joko Widodo sudah menguasai masalah. Urusan hukum, ideologi, dan luar negeri, misalnya, prestasi Indonesia cukup membanggakan, seperti masuk anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. ”Beliau bukan bagian dari masa lampau,” ucapnya.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, persiapan Joko Widodo jelang debat sudah bagus. ”Joko Widodo sudah siap menghadapi debat. Persiapan, ya, biasa-biasa saja,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, 26-27 Maret 2019, dengan melibatkan 509 responden di 16 kota besar di Indonesia, publik menilai, isu pemerintahan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta penguatan ideologi Pancasila sebagai isu yang mendesak diselesaikan.
Dalam dokumen visi, misi, dan program capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum, kedua isu tersebut sudah disentuh.
Terkait isu penguatan Pancasila, misalnya, Jokowi-Amin menyampaikan akan mengoptimalkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, menyiapkan standardisasi materi dan metode pembelajaran Pancasila, serta evaluasi regulasi yang bertentangan dengan Pancasila.
Sementara itu, Prabowo-Sandi menawarkan kelompok kajian ekonomi Pancasila serta konsorsium perguruan tinggi dalam pengajaran ekonomi Pancasila.
Di bidang pemerintahan bersih, Prabowo-Sandi menawarkan sistem pemerintahan cerdas (smart government) dengan menggunakan teknologi informasi. Pasangan ini juga menyampaikan gagasan reformasi birokrasi berkualitas.
Hal relatif serupa ditawarkan Jokowi-Amin, seperti tempat kerja berbasis teknologi informasi, pemerintahan berbasis elektronik, layanan publik daring, serta sistem perekrutan aparatur sipil negara yang transparan.
Kajian Litbang Kompas juga menunjukkan, tawaran kedua pasangan calon itu dalam Pemilu 2019 relatif mirip dengan tawaran program yang disampaikan mereka pada debat Pilpres 2014.