Perempuan Diminta Berperan Jadi Jubir Tolak Kabar Bohong
Kelompok perempuan pendukung pasangan Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 Joko Widodo-Maruf Amin, diharapkan mau membantu menangkal dan menjelaskan berita hoaks pada masyarakat. Tidak hanya di lingkungan keluarga, perempuan diharapkan berperan di lingkungan sekitarnya.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kelompok perempuan pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, diharapkan mau membantu menangkal dan menjelaskan berita hoaks atau kabar bohong kepada masyarakat. Tidak hanya di lingkungan keluarga, perempuan diharapkan juga berperan di lingkungan sekitarnya.
”Perempuan diharapkan mampu menjadi jubir (juru bicara) dengan menjelaskan yang benar kepada semua pihak. Musuh terbesar pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin adalah berita hoaks,” ujar Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Ida Fauziyah, saat ditemui setelah acara pembukaan rapat koordinasi Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (NU) Magelang di Kantor Pengurus Cabang NU Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (30/3/2019).
Ida mengatakan, perempuan berperan penting menggalang dukungan. Perempuan bahkan memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan laki-laki. Selain karena pembawaannya yang lebih cair, lembut, dan ringan tangan mengetuk hati setiap warga pemilih, perempuan juga mampu berperan efektif untuk mengumpulkan dukungan lewat beragam forum dan kegiatan sosial.
”Perempuan bisa bergerak bebas, mencari dukungan di mana saja, karena dirinya memiliki banyak forum dan agenda pertemuan berkumpul dengan banyak orang, mulai dari kelompok arisan, pertemuan, hingga pertemuannya dengan pedagang-pedagang yang menjadi langganan di pasar,” ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jateng KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf mengatakan, di hari-hari terakhir menjelang pemilu, pihaknya bakal intens melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan di desa-desa. Tujuannya, agar masyarakat di desa-desa tidak disusupi bujuk rayu dari tim pendukung calon lain. Kegiatan keagamaan yang dimaksudkan antara lain adalah kegiatan istiqasah dan pengajian.
”Di Jawa Tengah, kekuataan massa PKB mampu menyumbangkan 75 persen suara bagi Jokowi-Amin,” kata Gus Yusuf.
Saat ini, Gus Yusuf mengatakan, pihaknya juga sudah mengerahkan semua calon anggota legislatif dari PKB untuk lebih intensif melakukan pendekatan kepada kalangan pemilih milenial. Upaya pendekatan tersebut dilakukan dengan menggelar kampanye melalui kegiatan-kegiatan olahraga, seni budaya, dan berkampanye melalui media sosial.
”Pemilih milenial harus diperhatikan karena jumlahnya cukup besar dan banyak dari mereka yang belum memutuskan pilihan,” ujarnya.
Selain itu, Gus Yusuf mengatakan, salah satu hal yang juga menjadi perhatian adalah masalah politik uang. Menyikapi kondisi tersebut, dia meminta segenap warga, terutama masyarakat NU dan PKB, untuk tidak menerima iming-iming uang dari calon lain.