Sejumlah kalangan menyambut pembenahan Banten Lama dengan gembira. Beberapa manajemen hotel berencana mengadakan tur ke tujuan wisata religi di Serang, Banten, itu. Para wisatawan juga mengungkapkan apresiasi yang baik terhadap kian nyamannya Banten Lama.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Sejumlah kalangan menyambut pembenahan Banten Lama dengan gembira. Beberapa manajemen hotel berencana mengadakan tur ke tujuan wisata religi di Serang, Banten, itu. Para wisatawan juga mengungkapkan apresiasi yang baik terhadap kian nyamannya Banten Lama.
General Manager Horison Ultima Ratu Serang, Aris Daud Suwandi, di Serang, Banten, Selasa (2/4/2019), mengatakan, pihaknya akan menyelenggarakan tur ke Banten Lama sebelum bulan puasa mendatang. Pada tahun ini, Ramadhan dimulai pada awal Mei 2019.
”Dulu, Banten Lama belum tertata dengan baik. Sekarang, Banten Lama lebih rapi setelah direnovasi sehingga kian nyaman,” ujarnya. Pada hari kerja, sebagian besar kamar hotel itu dihuni para tamu yang ingin berbisnis. Sementara mayoritas tamu pada akhir pekan adalah wisatawan.
”Kami berupaya agar para tamu tak melakukan aktivitas yang itu-itu saja. Kenapa mereka tak ditawarkan paket wisata yang dekat? Perjalanan itu peluang bagi kami,” ujarnya. Daud mengatakan, pihaknya masih membahas tarif paket tersebut. Tarif itu dipertimbangkan sudah termasuk sewa kamar hotel.
”Sebenarnya tarif itu telah diusulkan. Tetapi, kami masih memikirkan, tarif itu layak atau tidak. Ada jumlah minimum wisatawan kalau tur itu dilakukan,” ucapnya. Daud mengatakan, para wisatawan yang mengikuti tur itu saat Ramadhan direncanakan berbuka puasa di Banten Lama.
Sebenarnya tarif itu telah diusulkan. Tetapi, kami masih memikirkan, tarif itu layak atau tidak. Ada jumlah minimum wisatawan kalau tur itu dilakukan.
Tujuan wisata itu adalah pusat Kesultanan Banten yang berdiri pada abad ke-16 hingga ke-19. Banten Lama berada di sebelah utara pusat Kota Serang dengan jarak sekitar 10 kilometer (km). Penataan Banten Lama dilakukan sejak pertengahan tahun 2017.
Berdasarkan pengamatan, kios-kios yang terbuat dari bambu dan atap terpal di Banten Lama tidak terlihat lagi. Sebelumnya, kios-kios yang berimpitan itu menyebabkan kesemrawutan Banten Lama. Lahan di depan Masjid Agung Banten Lama sudah dipasangi tegel.
Dulu, lahan itu kerap berlumpur setelah hujan. Di lahan itu juga berdiri penaung berukuran besar sehingga para pengunjung bisa berteduh. Selain itu, Banten Lama cukup bersih. Kambing-kambing yang biasanya merumput di sekitar Keraton Surosowan pun tidak tampak.
Aden (33), warga Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, mengatakan, Banten Lama lebih bagus setelah ditata. ”Mendingan. Dulu hanya tanah, sekarang sudah dipasangi paving block (bata beton). Ada trotoar dan taman juga,” ujarnya.
Sebelumnya, para pedagang kaki lima juga berjualan hingga di dalam Banten Lama sehingga mengganggu para wisatawan berjalan. ”Saat ini, mereka sudah ditempatkan di lokasi tertentu. Ada ornamen huruf besar dengan tulisan Keraton Surosowan untuk selfie (swafoto),” ujarnya.