Bendungan Sidan Disiapkan Menambah Pasokan Air Baku Sarbagita
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS – Pemerintah membangun bendungan berkapasitas 3,8 juta meter kubik di Kabupaten Badung, Bali. Bendungan Sidan di Kabupaten Badung itu direncanakan menambah pasokan air baku untuk Kota Denpasar dan sejumlah kabupaten lainnya, antara lain, Badung, Gianyar, dan Tabanan, atau Sarbagita, serta Bangli.
Proyek Bendungan Sidan senilai Rp 830 miliar itu dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara tahun jamak (multi years) mulai 2018 sampai 2021. “Bendungan Sidan untuk menambah ketahanan air di Bali,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hari Suprayogi serangkaian peresmian proyek bendungan itu di Desa Belok Sidan, Badung, Kamis (4/4/2019).
Bendungan Sidan untuk menambah ketahanan air di Bali
Adapun pengerjaan proyek Bendungan Sidan itu dilaksanakan secara kerja sama operasi (KSO) antara PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Universal Suryaprima. Bendungan Sidan berada di daerah aliran sungai (DAS) Ayung dan lokasi tapak bendungan dan genangan berada di tiga kabupaten berdekatan, yaitu, wilayah Kecamatan Petang di Kabupaten Badung, Kecamatan Payangan di Kabupaten Gianyar, dan Kecamatan Kintamani di Kabupaten Bangli. Adapun luas lahan yang dibebaskan untuk bendungan itu mencapai 82,73 hektar.
Delapan bendungan
Pembangunan Bendungan Sidan termasuk proyek strategis nasional. Hari menyebutkan, pemerintah juga merencanakan pembangunan bendungan lain di Bali sehingga secara keseluruhan akan terdapat delapan bendungan atau waduk di Bali.
Selain sebagai sumber air irigasi pertanian, menurut Hari, bendungan itu berguna sebagai tampungan air baku di Bali, pencegahan bencana banjir, pembangkit listik, dan dapat pula dimanfaatkan sebagai obyek wisata.
Tentu sudah melalui kajian teknis kenapa lokasi bendungan dipilih di (Badung) sini. Ini merupakan daerah hulu untuk sediaan air bagi Badung, Tabanan, Denpasar, dan Gianyar juga Bangli
Seusai meresmikan proyek pembuatan bendungan di Desa Belok Sidan, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, kebutuhan air di Bali bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya. Pembangunan waduk atau bendungan akan membantu penyediaan air, baik untuk kepentingan irigasi pertanian dan air baku untuk kebutuhan air bersih di Bali.
“Tentu sudah melalui kajian teknis kenapa lokasi bendungan dipilih di (Badung) sini. Ini merupakan daerah hulu untuk sediaan air bagi Badung, Tabanan, Denpasar, dan Gianyar juga Bangli,” kata Koster.
Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih menerangkan, bendungan berfungsi menampung air di hulu untuk dialirkan ke hilir. Bendungan menjadi bagian pengelolaan air agar pemanfaatan air sesuai kebutuhan.
Pembuatan bendungan akan berdampak terhadap peningkatan rasio jumlah air yang ditampung dengan jumlah penduduk. “Pemerintah bertujuan penyediaan air baku dikelola dengan baik dari hulu hingga hilir,” ujar Sumiarsih di Desa Belok Sidan.
Jumlah penduduk Bali sudah melebihi 4 juta orang. Adapun pertumbuhan penduduk Bali rata-rata sebesar 2,15 persen. Pada musim kemarau 2017, dalam pemberitaan Kompas edisi Kamis (14/9/2017), Bali termasuk daerah yang dikategorikan mengalami kekeringan cukup parah dan defisit air.
Menurut Hari, Bendungan Sidan akan menambah pasokan air baku untuk Bali, terutama wilayah selatan, termasuk kawasan Sarbagita tersebut. Jikalau Bendungan Sidan beroperasi, ujar Hari, maka terdapat konservasi sumber daya air baku mencapai 1.750 liter per detik. “Tambahan air baku 1.750 liter per detik itu dapat dibagi untuk Denpasar, Badung, dan sekitarnya,” kata Hari. (COK)