logo Kompas.id
NusantaraKonflik Bertambah, Hutan Adat ...
Iklan

Konflik Bertambah, Hutan Adat Mendesak Dibentuk

Hutan adat di Kalimantan Tengah perlu segera dibentuk. Konflik lahan semakin bertambah di kawasan kelola adat masyarakat. Di Janah Jari, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, sedikitnya 220 hektar lahan kelola adat digarap perusahaan perkebunan sawit.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G1Hu3wlvJ1fRjcSBeddKZ8W2-JQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FDSC02197_1554371758.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Markus (40), salah satu warga Desa Janah Jari, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah menunjukkan wilayah adat dan sungai mereka yang dibuka untuk perkebunan sawit, Minggu (31/3/2019).

TAMIANG LAYANG, KOMPAS – Hutan adat di Kalimantan Tengah perlu segera dibentuk. Konflik lahan semakin bertambah di kawasan kelola adat masyarakat. Di Janah Jari, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, sedikitnya 220 hektar lahan kelola adat digarap perusahaan perkebunan sawit.

Komunitas Adat Dayak Ma’anyan Janah Jari di Barito Timur menyesalkan tindakan perusahaan perkebunan sawit di sekitar desa mereka yang menggarap wilayah kelola adat mereka. Padahal, menurut mereka pada saat pertemuan sudah disepakati wilayah adat tidak boleh digarap.

Editor:
agnespandia
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000