Lebih Mudah Dibobol, Motor Matik Jadi Target Penjahat
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cilacap membekuk 10 orang tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor berupa sepeda motor dan mobil, tersangka kasus pembobolan bangunan sekolah dasar dan tersangka pencopetan. Barang bukti berupa 18 unit sepeda motor, 1 unit mobil, dan sejumlah laptop serta proyektor disita.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cilacap membekuk 10 orang tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor. Mereka beraksi dengan senjata api rakitan pinjaman untuk mengancam korban. Target sasaran mereka yakni motor matik karena lebih mudah dicuri.
Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Djoko Julianto, Jumat (5/4/2019) di Cilacap, Jawa Tengah, mengatakan, pelaku pencurian kendaraan bermotor sudah beraksi selama 3 bulan di sebanyak 57 tempat kejadian perkara di wilayah Banyumas dan Cilacap.
"Sebagian besar motor yang dicuri adalah motor jenis matik karena relatif lebih mudah dicuri dan tidak bersuara," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Ongkoseno.
Tersangka pencurian sepeda motor adalah AY (39) dan MS (24) berasal dari Lampung. Adapun tersangka pencuri mobil adalah DS (38) warga Jeruklegi Cilacap. "Untuk melancarkan aksinya yang bersangkutan menggunakan senjata api rakitan guna mengancam korban. Tindak kejahatan dilakukan di rumah serta jalan-jalan yang sepi," papar Djoko.
Tersangka AY menyampaikan, senjata api rakitan didapat dari rekannya di Jakarta dan dia meminjam dengan harga Rp 300.000 per dua minggu. Selain mengancam korban memakai senjata api rakitan, pelaku juga mencuri sepeda motor dengan cara merusak kunci kontak dengan kunci letter T.
Sebagian besar motor yang dicuri adalah motor jenis matik karena relatif lebih mudah dicuri dan tidak bersuara
Pembobolan SD
Selain tersangka pencurian kendaraan bermotor, polisi juga menangkap 5 orang tersangka kasus pembobolan SD. Kelima pelaku berinisial ST (19), IT (17), MB (16), MN (16), IM (16). "Pelaku mengincar sekolah tanpa penjaga. Ada 30 SD yang sudah dibobol di wilayah Cilacap," kata Djoko.
Djoko mengatakan, para pelaku pencurian berasal dari Majenang, Cilacap. Mereka mencongkel pintu kelas atau ruangan dengan obeng serta parang pada malam hari. "Barang-barang yang dicuri dijual cepat dengan harga yang murah. Satu laptop atau proyektor harganya Rp 1 juta," tutur Djoko.
Untuk mencegah berulangnya kejadian itu, Djoko mengimbau setiap sekolah dijaga oleh petugas keamanan.
Polres Cilacap juga membekuk 2 orang pencopet, yaitu WR (34) dan HW (23) dari Blitar, Jawa Timur. Mereka beraksi dalam hiburan musik di Alun-alun Cilacap pada perayaan HUT ke-163 Kabupaten Cilacap. Sebanyak 5 buah telepon seluler disita dari pelaku. "Mereka mengambil ponsel korban saat berdesak-desakan ketika berjoget di alun-alun," tutur Ongkoseno.