Tim Pengendalian Inflasi Daerah Solo menyiapkan operasi pasar bawang putih dan bawang merah di Solo, Jawa Tengah. Upaya ini untuk meredam gejolak harga serta mengendalikan inflasi daerah agar sesuai target.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS – Tim Pengendalian Inflasi Daerah Solo menyiapkan operasi pasar bawang putih dan bawang merah di Solo, Jawa Tengah. Upaya ini untuk meredam gejolak harga serta mengendalikan inflasi daerah agar sesuai target.
Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Bank Indonesia Solo, Bakti Artanta mengatakan, operasi pasar ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi pemantauan harga di tiga pasar tradisional serta rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo yang diadakan pada 20 Maret 2019 silam.
Berdasarkan pemantauan harga di Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan terjadi kenaikan rata-rata harga bawang putih dari seminggu sebelumnya sebesar 19,23 persen yaitu dari rata-rata Rp 34.667 per kilogram menjadi Rp 41,333 per kg. Adapun, kenaikan rata-rata harga bawang merah sebesar 12,14 persen dari seminggu sebelumnya, yaitu Rp 23.333 per kg menjadi 26.167 per kg.
“Operasi pasar bawang putih dan bawang merah ini akan diselenggarakan selama enam hari, Minggu-Jumat (7-12/4/2019),” katanya di Solo, Jumat (5/2/2019).
Menurut Bakti, pada Minggu (7/4/2019) operasi pasar bawang putih dan bawang merah akan digelar pada saat hari bebas kendaraan di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Adapun, hari berikutnya, Senin - Jumat (8-12/2019), operasi pasar akan digelar di dua kios TPID Solo yang ada di Pasar Gede dan Pasar Nusukan.
Untuk menggelar operasi pasar itu, menurut bakti, TPID Solo akan menggandeng Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pusat Pergudangan dan Aneka Usaha Pedaringan Solo, Bulog Subdivre III Solo, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), Asosiasi Bawang Merah Indonesia Cabang Sragen, distributor bawang putih dan bawang merah serta pihak perbankan.
Untuk operasi pasar ini akan disediakan total sekitar 1,5 ton bawang putih dan 1,5 ton bawang merah. Diharapkan upaya ini menstabilkan harga kedua komoditas itu di pasar. “Ini merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi yang dijalankan oleh TPID Solo,” ujarnya.
Ini merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi yang dijalankan oleh TPID Solo
Bakti mengatakan, melalui operasi pasar itu diharapkan inflasi Solo 2019 dapat terkendali sesuai dengan target sasaran nasional sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen (2,5-4,5 persen) serta sasaran tahun 2020 dan 2021 sebesar 3 persen plus minus 1 persen (2-4 persen).
Menurut Waginah, pedagang di Pasar Gede, harga bawang putih mulai naik sejak awal Februari 2019. Pada awal Februari harga bawang putih masih berkisar Rp 32.000 per kg kemudian naik secara bertahap hingga mencapai Rp 45.000 per kg untuk bawang putih impor jenis kating. “Bawang putih yang paling banyak dibeli itu kan jenis kating ini karena ukurannya besar-besar,” katanya.