Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bersama seluruh kabupaten/kota giat mensosialisasikan kepada warga agar menghindari ruang terbuka ketika hujan deras dan dibarengi petir. Sosialisasi ini berkaca dari kasus dua orang petani yang tewas tersambar petir, di areal persawahan Subak Tibu Beleng, Banjar Tembles Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (5/4/2019), pukul 12.30 Wita.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bersama semua kabupaten/kota giat menyosialisasikan kepada warga agar menghindari ruang terbuka ketika hujan deras dan dibarengi petir. Sosialisasi ini berkaca dari kasus dua petani yang tewas tersambar petir di areal persawahan Subak Tibu Beleng, Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (5/4/2019), pukul 12.30 Wita.
Dua orang tewas terkena sambaran dan delapan lainnya luka. Sebanyak tiga orang dirujuk ke RSUD Negara, tiga orang lainnya dirawat di Puskesmas I Mendoyo, dan seorang lagi rawat jalan. Mereka yang meninggal adalah Ni Luh Niarti (50) dan Ni Luh Mi (41).
Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin mengerahkan sejumlah petugasnya agar hal ini menjadi peringatan bagi semua pihak. ”Petugas BPBD kabupaten/kota segera meningkatkan kesiapsiagaan. Peristiwa ini menjadikan kami prihatin dan tak boleh berulang,” kata Rentin di Denpasar.
Petugas BPBD kabupaten/kota segera meningkatkan kesiapsiagaan. Peristiwa ini menjadikan kami prihatin dan tak boleh berulang.
Menurut dia, sosialisasi mengenai dampak hujan lebat dan bersamaan petir itu ternyata masih kurang dipahami masyarakat, terutama yang berprofesi sebagai petani. Karena itu, hal ini menjadi bagian dari alarm BPBD agar terus meningkatkan mitigasi dan informasi kepada masyarakat luas. Apalagi, lanjutnya, belakangan cuaca sedang ekstrim. Korban juga diupayakan akan mendapatkan santunan.
Petugas BPBD serta sukarelawan akan melakukan jemput bola bergerak ke pemerintah terbawah, yaitu desa. Upaya petugas memberikan imbauan kepada warga agar menghentikan semua aktivitas saat hujan lebat disertai petir.
Hujan lebat, di samping membawa bahaya sambaran petir, juga bisa memicu tanah longsor, banjir, banjir bandang, dan pohon tumbang. Sebagai informasi awal, biasanya hujan lebat diawali atau bahkan bersamaan dengan angin kencang.
Di Bali, lebih dari dua bulan terakhir puluhan pohon tumbang ketika hujan turun deras. Peristiwa ini pun hampir merata di semua kabupaten/kota, termasuk adanya bencana tanah longsor serta banjir bandang.
Informasi BPBD Bangli, satu rumah tersambar petir di Dusun Behulu, Kabupaten Bangli, Jumat (5/4/2019). Sambaran petir merusak atap serta plafon. Pemilik rumah, I Komang Abdi (26), luka memar pada kening, dada hingga perut. Ia tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Bangli.
Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Karmawan mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Ia berharap semua warga saling mengingatkan untuk siap siaga dengan cuaca ekstrem belakangan.
Pada Jumat tersebut di Jembrana juga terjadi banjir akibat sungai di Banjar Cepaka, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, meluap. Luapannya berdampak menggenangi rumah tinggal I Nyoman Astika (47) sekitar 1,5 meter.