Distribusi Logistik Pemilu ke Wilayah Pedalaman Mulai Dilakukan
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Distribusi logistik pemilu ke sejumlah wilayah pedalaman di Kalimantan Barat mulai dilakukan. Daerah pedalaman menjadi prioritas karena medannya sulit dan berisiko tinggi.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sintang Edi Susanto, Selasa (9/4/2019), mengatakan, di Kabupaten Sintang, sekitar 300 kilometer dari Pontianak, logistik pemilu sudah dikirim ke tingkat kecamatan yang medannya sulit sejak Kamis (4/4/2019) dan Jumat (5/4/2019). Daerah yang medannya sulit itu adalah Serawai dan Ambalau serta Ketungau Hulu dan Tengah.
”Pengiriman ke daerah itu diputuskan melalui jalur darat karena jalur itu relatif kering saat ini. Kondisi jalur darat aman untuk pengiriman ke kecamatan yang kategori pedalaman. Pengiriman dari kecamatan menuju ke TPS baru akan dikirim H-3,” ujar Edi.
Distribusi logistik dari kabupaten menuju kecamatan pada Kamis dan Jumat itu berlangsung lancar. Pengiriman juga dikawal oleh TNI dan Polri. Logistik tiba di kecamatan pada malam harinya.
Selanjutnya pada H-3, logistik baru akan dikirim ke TPS. TPS yang termasuk wilayah pedalaman dengan jalur yang sulit dilintasi berkisar 20 persen-30 persen dari 1.417 total TPS di Sintang. Untuk mobilisasi ke TPS yang sulit dijangkau, hanya bisa dilakukan dengan sepeda motor. Meskipun sulit dijangkau, persiapan sudah dilakukan.
Tidak terlalu berat
Untuk distribusi logistik ke daerah yang tidak begitu berat medannya, bisa dilakukan setelah itu. Di Sintang ada 14 kecamatan, 406 desa, dan 1.417 TPS. Kemudian, jumlah pemilih 295.386 orang.
Komisioner KPU Kabupaten Kapuas Hulu, Ahmad Yani, mengatakan, di Kapuas Hulu ada empat desa di Kecamatan Putussibau Selatan yang masuk daerah prioritas pertama karena medannya sulit dijangkau. Empat desa yang sulit dijangkau itu adalah Tanjung Lokang, Beringin Jaya, Bungan, dan Kereho.
Perjalanan ke pusat desanya ada yang ditempuh menggunakan jalur sungai dengan total perjalanan pulang-pergi hingga 30 jam. Bahkan, dari pusat desa ke TPS ada yang memerlukan waktu dua hari. Maka, distribusi dari kecamatan menuju daerah itu akan mulai dimobilisasi Sabtu (13/4/2019), lebih cepat dari lokasi lainnya.
Perjalanan ke pusat desanya ada yang ditempuh menggunakan jalur sungai dengan total perjalanan pulang-pergi hingga 30 jam. Bahkan, dari pusat desa ke TPS ada yang memerlukan waktu dua hari.
Di lima desa yang masuk prioritas pertama itu terdapat sekitar 1.400 pemilih dari 178.935 total pemilih di Kapuas Hulu. Kemudian, secara keseluruhan ada 10 persen dari 933 total TPS di Kapuas Hulu berada di daerah terpencil.
Ketua KPU Landak Herkulanus Yakobus mengatakan, untuk di Landak, wilayah yang sulit dijangkau Kecamatan Air Besar dan Kuala Behe. Wilayah itu jalannya masih jelek dan ada perbukitan, jika hujan sulit dilalui. Daftar pemilih di Landak 271.941 orang.
Distribusi ke wilayah yang sulit itu, dilakukan pada 13 dan 14 April. Untuk ke wilayah Desa Sempatung, Kecamatan Air Besar, distribusi bahkan harus melalui Entikong, perbatasan dengan Malaysia di Kabupaten Sanggau. Sebab, jalur itu lebih dekat. Meskipun harus beralih moda transportasi dari mobil, kemudian ke sepeda motor.
”Distribusi ke daerah-daerah yang sulit itu akan diupayakan sampai ke tingkat desa dalam satu hari. Logistik ke daerah-daerah itu tidak akan banyak estafet karena dikhawatirkan rusak kalau banyak estafet. Maka, dari kabupaten akan langsung ke desa,” kata Herkulanus.
KPU Landak juga telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengawal pendistribusian logistik pemilu. Kendaraan juga disesuaikan dengan medan yang cocok untuk daerah yang medannya sulit dilintasi tersebut.