Kerusakan Rumah Karena Angin Kencang Masih Terjadi
SERANG, KOMPAS – Kerusakan rumah yang disebabkan angin kencang di Kabupaten Serang, Banten, masih terjadi. Warga yang dilanda cuaca ekstrem itu cemas, angin kencang terjadi lagi. Meski angin itu tak menimbulkan korban, mereka diminta menjaga kewaspadaan.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Kerusakan rumah yang disebabkan angin kencang di Kabupaten Serang, Banten, masih terjadi. Warga yang dilanda cuaca ekstrem itu cemas, angin kencang terjadi lagi. Meski angin itu tak menimbulkan korban, mereka diminta menjaga kewaspadaan.
Berdasarkan pengamatan, Selasa (9/4/2019), beberapa rumah yang rusak karena angin kencang di Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, belum diperbaiki. Sejumlah rumah rusak pada bagian atapnya karena angin kencang yang terjadi, Sabtu (6/4/2019) sekitar pukul 14.30 itu.
Sebagian sisi atap belum dipasangi genteng sehingga rangka kayunya terlihat. Bangunan yang dipasangi anyaman bambu juga bolong pada bagian dinding. Desa itu berada di sebelah tenggara pusat Kota Serang dengan jarak hampir 50 kilometer (km).
Kerusakan rumah karena angin kencang juga terjadi di Desa Cisalam dan Desa Sinarmukti, Kecamatan Baros. Di Desa Cisalam, satu rumah yang rusak belum diperbaiki karena angin kencang yang terjadi pada akhir Januari 2019 itu. Angin itu juga menyebabkan satu rumah rusak di Desa Sinarmukti.
Warga Desa Nanggung Muhammad Soleh (36) mengatakan, angin kencang menyebabkan 54 genteng rumahnya berjatuhan. Selain itu, 300 genteng majelis taklim yang dikelola Soleh juga lepas. Sebagian besar atap rumah dan majelis taklim itu sudah diperbaiki.
“Kalau majelis taklim, tinggal sekitar 30 genteng yang belum dipasang. Itu pun pada bagian sisi saja. Yang penting santri-santri tidak kehujanan,” ujarnya. Soleh tidak bisa menyebutkan kerugian yang dialaminya namun harga genteng Rp 1.500 per potong.
“Waktu angin kencang terjadi, saya sedang mengasuh anak. Saya langsung keluar rumah dan genteng-genteng sudah berjatuhan,” ucapnya. Soleh mengatakan, angin kencang terjadi hanya beberapa detik tetapi suaranya menderu-deru. Angin itu bertiup disertai hujan deras dan petir.
“Genteng-genteng majelis taklim saya yang pecah juga disebabkan pohon tumbang. Besok, atap majelis taklim itu sudah selesai diperbaiki,” katanya. Soleh mengatakan, tidak ada warga cedera karena angin tersebut. Namun, dia cemas angin kencang terjadi lagi, terutama jika hujan turun.
Waktu angin kencang terjadi, saya sedang mengasuh anak. Saya langsung keluar rumah dan genteng-genteng sudah berjatuhan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma mengatakan, rumah yang rusak karena angin kencang di Desa Nanggung berjumlah 14 unit. Rumah-rumah yang rusak tersebar di Kampung Cukanggalih, Kikik, Parigi, dan Parigipasar.
“Rumah-rumah itu terdiri dari bangunan permanen dan semipermanen. Jumlah warga yang terdampak sekitar 65 orang,” ujarnya. Mereka masih tinggal di rumah masing-masing. Masyarakat Kabupaten Serang diminta lebih berhati-hati saat angin kencang, hujan deras, dan petir terjadi.