JAYAPURA, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum telah mendistribusikan logistik pemilu hingga mencapai sekitar 90 persen wilayah di Papua. Tujuannya, untuk mengantisipasi keterlambatan distribusi yang rawan terjadi saat pelaksanaan pemilu Papua.
Hal ini disampaikan anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua, Zufri Abubakar, saat ditemui di Jayapura, Rabu (10/4/2019).
Zufri mengatakan, daerah pegunungan tengah Papua diprioritaskan dalam tahapan distribusi karena kondisi geografis yang sulit dan rawan cuaca buruk.
Terdapat 10 kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua, yakni Jayawijaya, Tolikara, Yalimo, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Puncak, dan Puncak Jaya.
Pengiriman logistik pemilu ke setiap TPS di kawasan tersebut minimal H-3 jelang pemungutan suara pada 17 April mendatang.
”Dari informasi terakhir, pihak KPUD sejumlah daerah di pegunungan telah mendistribusikan logistik pemilu ke setiap distrik atau kecamatan. Misalnya, Kabupaten Nduga,” ujar Zufri.
Ia mengatakan, KPU Papua telah mencetak kembali surat suara di sejumlah kabupaten yang mengalami kerusakan.
Data yang dihimpun dari KPU Papua, surat suara yang rusak di sejumlah kabupaten antara lain Asmat sebanyak 13.587 lembar, Nabire 304 lembar, Deiyai 28,701 lembar, Kota Jayapura 16.114 lembar, Waropen 339 lembar, Boven Digoel 15.404 lembar, Dogiyai 44 lembar, Pegunungan Bintang 583 lembar, Keerom 3.519 lembar, Mappi 11.113 lembar, dan Kabupaten Jayapura 27.310 lembar.
”Saat ini kami telah mencetak ulang surat suara yang rusak dan telah didistribusikan ke kabupaten-kabupaten tersebut,” katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihaknya menerjunkan pasukan untuk mengantisipasi teror kelompok kriminal bersenjata dalam tahapan distribusi logistik pemilu hingga rekapitulasi suara.
Ia pun mengungkapkan ada informasi hoaks atau bohong, yakni aksi boikot Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk menggagalkan pemilu pada 17 April mendatang di sejumlah daerah. Daerah-daerah tersebut antara lain Lanny Jaya, Nduga, Puncak, dan Puncak Jaya.
”Kami menghimbau warga di empat daerah tersebut agar tak percaya isu teror KKB dalam pilpres dan pileg mendatang,” kata Kamal.
Ia pun menyatakan, sebanyak 15.000 personel TNI dan Polri disiapkan untuk mengamankan pemilu di Papua, mulai dari tahapan distribusi logistik hingga rekapitulasi suara.
Untuk distrik yang rawan aksi KKB, seperti di Mapenduma, Polda Papua akan menempatkan satu peleton pasukan.
Sementara untuk satu TPS di daerah zona merah, ditempatkan sebanyak lima personel. Sementara di TPS yang aman hanya satu hingga dua personel. (FLO)