Dukung Kelancaran Pemilu, PLN NTB Siagakan Tim Khusus dan Genset
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat membentuk 19 pos komando melibatkan 502 personel yang siaga penuh 24 jam guna mendukung kelancaran pelaksanaan pencoblosan Pemilihan Umum. PLN juga menyediakan genset di kantor KPU provinsi dan kabupaten/kota.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat membentuk 19 pos komando, melibatkan 502 personel yang siaga penuh 24 jam, guna mendukung kelancaran pelaksanaan pencoblosan pemilihan umum. PLN juga menyediakan genset di kantor KPU provinsi dan kabupaten/kota.
”Setelah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) NTB, kami menyiapkan mesin genset di KPUD NTB dan KPUD kabupaten-kota guna mengantisipasi apabila terjadi gangguan listrik,” ujar Rofia Putri, Asisten Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Sabtu (13/4/2019), di Mataram.
Posko itu berada di tingkat kantor unit induk, kantor unit pelaksana, hingga kantor unit layanan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Saat pencoblosan pada 17 April nanti, petugas disiagakan selama 24 jam dengan sistem giliran.
Menurut Rofia, saat pencoblosan pada 17 April, petugas disiagakan selama 24 jam dengan sistem giliran. Adapun di kantor KPUD provinsi dan kabupaten/kota disiapkan tiga personel selama proses pencoblosan. Para personel juga mengantongi formulir A5 atau persyaratan untuk pindah tempat mencoblos. ”Jadi hak untuk memilih tidak hilang,” ucapnya.
General Manager PLN UIW NTB Rudi Purnomoloka mengatakan, pasokan daya listrik di wilayah NTB saat ini sudah cukup. Namun, perlu upaya antisipasi segala kemungkinan seperti apabila terjadi gangguan listrik secara tiba-tiba yang akan mengganggu proses pemilu.
”Terkadang ada hal-hal yang tidak diduga, misalnya ada pohon tumbang akibat angin atau layang-layang yang menyangkut di kabel listrik. Tentu ini akan menyebabkan listrik padam. Oleh karena itu, kami siapkan personel supaya bisa ditangani dengan cepat,” kata Rudi.
Saat ini, sistem kelistrikan di Pulau Lombok memiliki daya sebesar 246 megawatt (MW), dengan beban puncak 225 MW. Sementara sistem kelistrikan di Sumbawa memiliki daya sebesar 67 MW, dengan beban puncak pada siang hari sebesar 46 MW, dan sistem kelistrikan di Bima memiliki daya 69 MW, dengan beban puncak pada siang hari sebesar 48 MW.
PLN UIW NTB juga memiliki layanan khusus berupa layanan listrik sementara untuk memenuhi kebutuhan listrik di tempat pemungutan suara (TPS). Daya listrik yang diperlukan bisa ditambah sesuai kebutuhan di TPS pada saat hari pencoblosan. ”Berapa daya yang dibutuhkan, untuk keperluan berapa hari, bisa ditambahkan dayanya secara temporer,” ujar Rofia Putri.
Layanan khusus itu sifatnya berbayar dengan besaran biaya tergantung besarnya daya dan durasi pemasangan listrik. ”Intinya, kami siap mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 ini,” ucap Rudi.