Peternak di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menjamin ketersediaan telur ayam di pasaran menjelang bulan Ramadan. Masalah pakan yang sebelumnya jadi kendala kini sudah teratasi sehingga produksi telur diyakini bakal stabil.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS - Peternak di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menjamin ketersediaan telur ayam di pasaran menjelang bulan Ramadan. Masalah pakan yang sebelumnya jadi kendala kini sudah teratasi sehingga produksi telur diyakini bakal stabil.
Jumlah peternak ayam petelur di Blitar mencapai 4.300 orang dengan populasi ayam sekitar 15 juta ekor. Dalam sehari, produktivitas telur bisa mencapai 450 ton. Kondisi ini Blitar sebagai salah satu sentra ayam petelur nasional.
Menurut Wakil Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional Blitar, Sukarman, Selasa (16/4/2019), beberapa bulan lalu, peternak sempat menghadapi kendala keterbatasan jagung untuk pakan ayam. Kini, kendala itu telah teratasi. Produksi telur yang sebelumnya sempat turun bakal kembali naik. Namun, ia mengatakan, harga telur saat ini masih rendah dan cenderung turun. Jika sepuluh hari lalu harga telur di tingkat peternak masih di atas Rp 20.000 per kilogram, maka saat ini hanya Rp 19.300-Rp 19.400 per kg.
"Kemungkinan, permintaan telur diperkirakan akan kembali normal dan cenderung naik setelah pemilu. Saat itu, masyarakat mulai bersiap memasuki puasa. Mereka mulai membuat kue-kue untuk persiapan Ramadan dan Lebaran," katanya.
Akan tetapi, Sukarman mengatakan, harga ayam afkir justru merangkak naik. Jika dua pekan lalu harganya antara Rp 15.500-Rp 16.000 per kg, saat ini mencapai Rp 19.500-Rp 20.000 per kg di tingkat peternak. Ayam afkir biasanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan daging di pasaran yang mulai meningkat jelang puasa.
"Benar, untuk harga ayam afkir memang naik saat ini. Biasanya, kalau jelang Lebaran seperti itu," kata Widodo Setyohadi, peternak di Desa Pohgajih, Kecamatan Selorejo.