Tiga Polisi Terluka Diserang Geng Motor di Pekanbaru
Tiga orang polisi yang sedang tidak berdinas dari Polda Riau mengalami luka tusuk pada bagian tangan dan kaki yang diduga dilakukan anggota geng motor di Kota Pekanbaru.
Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS – Tiga orang polisi yang sedang tidak berdinas dari Kepolisian Daerah Riau mengalami luka tusuk pada bagian tangan dan kaki yang diduga dilakukan anggota geng motor di Kota Pekanbaru, pada Minggu (21/4/2019) dini hari. Para pelaku juga merusak properti sebuah rumah sakit dan kendaraan yang diparkir.
“Kami masih mengembangkan penyelidikan kasus ini. Empat orang sudah ditangkap dan dinyatakan sebagai tersangka. Dua lainnya masih melarikan diri,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Komisaris Besar Susanto dalam ekspose kepada media, di Pekanbaru, Senin (22/4).
Susanto mengungkapkan, pada Minggu dini hari, beberapa orang polisi yang sedang tidak bertugas berhenti untuk membeli makanan di sebuah toko swalayan berjaringan di wilayah Purna MTQ, Kota Pekanbaru. Di depan toko terdapat puluhan anak muda yang sedang berkumpul.
Entah siapa yang memulai, terjadi pertengkaran antara polisi dan anak muda di sana. Ternyata, para anak muda yang berkumpul itu memiliki senjata tajam dan menyerang polisi yang juga masih berusia muda itu. Tiga orang polisi, yaitu Brigadir Dua FN terluka di bagian paha kanan, Brigadir Dua SDB terluka di lengan sebelah kiri, dan Brigadir Dua JHB terluka di tangan kiri.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, tiga orang polisi berpakaian preman yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Shafira di Jalan Sudirman untuk mendapat pengobatan. Ternyata, urusan perkelahian di toko swalayan tadi belum selesai. Para anak muda yang mengendarai puluhan sepeda motor itu mengejar sampai ke rumah sakit.
“Mereka melempari kaca rumah sakit dan kendaraan yang diparkir. Kaca depan rumah sakit pecah dan beberapa kendaraan rusak,” kata Susanto.
Setelah kejadian itu, tim bantuan polisi datang, tetapi para pengendara sepeda motor sudah melarikan diri. Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap empat tersangka pelaku, yaitu AA, Fe, Gm, dan Bi. Usia keempatnya berada dalam rentang 17-25 tahun.
“Kami masih mengejar dua orang pelaku, termasuk AH. AH merupakan residivis yang sering melakukan kejahatan. Ia merupakan pelaku yang menyerang petugas dan ikut melempar batu di rumah sakit. AH juga merupakan orang yang memberi instruksi penyerangan,” kata Susanto.
Kami akan menindak tegas geng motor. Kami tidak ingin geng motor muncul kembali di Pekanbaru.
Menurut Susanto, para penyerang polisi itu adalah anggota kelompok geng motor di Pekanbaru. Pihaknya sedang mengembangkan pemeriksaan untuk menyelidiki kaitan kejahatan geng dimaksud dengan kejadian-kejadian sebelumnya.
“Kami banyak membina komunitas motor. Kami sering memberi sosialisasi, edukasi, dan menjalin kemitraan. Namun, tidak dengan geng motor. Kami akan menindak tegas geng motor. Kami tidak ingin geng motor muncul kembali di Pekanbaru,” tutur Susanto.
Terhadap pemicu keributan di depan toko swalayan, Susanto mengatakan masih dilakukan pemeriksaan terhadap polisi yang sedang tidak bertugas. Beberapa orang polisi itu sudah diperiksa oleh petugas dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau.
Pada tahun 2013, Kota Pekanbaru pernah memiliki geng pengendara sepeda motor bernama XTC yang dipimpin Mardianto (57) yang biasa disebut klewang. Kelompok ini sangat ditakuti karena memiliki reputasi kejam terhadap korbannya. Mereka bukan hanya melakukan perbuatan kriminal terhadap warga sipil, tapi juga berani menyerang polisi.