Ketua PWNU NTT Jadi Ketua Panitia Pesparani NTT 2020
Gubernur Nusa Tenggara Timur menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Timur, H Ahmad Jamaludin sebagai ketua Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani Nasional ke-2 di Kupang, Oktober 2020. Pemilihan tersebut untuk meneguhkan semangat kebersamaan dan toleransi di NTT.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Timur H Ahmad Jamaludin sebagai ketua Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani Nasional di Kupang, Oktober 2020. Pemilihan tersebut untuk meneguhkan semangat kebersamaan dan toleransi di Nusa Tenggara Timur. Pesparani merupakan lomba paduan suara lagu-lagu rohani Katolik, sebagai bagian dari pengembangan iman umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepala Biro Humas Setda Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Jelamu di Kupang, Kamis (25/4/2019), mengatakan, sehubungan dengan pergelaran Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani), pihaknya tengah melakukan sejumlah persiapan menyangkut penyelenggaraan Pesparani Nasional.
”Gubernur menunjuk langsung Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama atau PWNU NTT, H Ahmad Jamaludin, sebagai ketua panitia. Saat ini posisi beliau sebagai asisten satu Setda NTT,” kata Jelamu.
Penunjukan Ketua PWNU sebagai ketua panitia, menurut Jelamu, salah satunya untuk membangun komunikasi lintas agama sekaligus mengatasi sekat-sekat keagamaan yang kerap terjadi di kalangan masyarakat. Meski demikian, lanjut Jelamu, di NTT, penunjukan umat Muslim sebagai ketua panitia kegiatan umat kristiani sudah sering terjadi.
Sebelumnya, ketua panitia tahbisan imam Katolik juga ditunjuk dari tokoh Muslim NTT. Selain itu, remaja masjid sering dilibatkan membawakan tarian dan lagu kasidah pada acara Natal dan Tahun Baru umat Kristiani.
Penunjukan Ketua PWNU sebagai ketua panitia, salah satunya untuk membangun komunikasi lintas agama sekaligus mengatasi sekat-sekat keagamaan yang kerap terjadi di kalangan masyarakat.
Jelami menambahkan, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (LPEKN) Prof Adrianus Meliala dan rombongan telah bertemu Gubernur NTT untuk membahas pelaksanaan Pesparani pada Oktober 2020. Meski kegiatan baru akan berlangsung dua tahun mendatang, persiapan sudah mulai dilakukan dari saat ini.
”Menampung ribuan orang dari 34 provinsi tidak mudah. NTT harus siap jauh-jauh hari. Ini pesta paduan suara gerejani Katolik, harus disiapkan sematang mungkin agar tidak mengecewakan para tamu,” kata Jelamu.
Sementara itu, anggota Staf Kementerian Agama Kantor Wilayah NTT Bernad Epu mengatakan, Pesparani Nasional 2020 bakal diikuti sekitar 10.000 orang dari 34 provinsi.
”Penginapan sedang didata tim, berapa jumlah hotel, dan homestay di Kota Kupang dan sekitarnya. Jika bisa menampung sekitar 10.000 orang, kami tidak akan menggunakan biara Katolik, aula paroki, dan rumah warga,” kata Epu.
Ketua PWNU NTT H Ahmad Jamaludin mengatakan siap mengemban tugas tersebut. Ia meminta dukungan semua pihak, terutama panitia inti, tokoh agama, dan tokoh umat. Jika semua pihak satu hati, satu pikiran, dan satu tujuan, penyelenggaraan Pesparani akan terlaksana sempurna.
Dalam kepanitiaan ini, kata Jamaludin, pihaknya tidak hanya melibatkan umat Katolik, tetapi juga perwakilan umat Kristen Protestan dan perwakilan umat Islam. Hal ini bertujuan supaya kegiatan Pesparani menjadi milik semua warga NTT dan umat lintas agama.