Rumah Sakit Jiwa Kupang Siap Tampung Caleg Depresi Berat
Rumah Sakit Jiwa Kota Kupang siap menampung calon legislative yang mengalami depresi berat. Mereka tetap diperlakukan sama dengan pasien gangguan jiwa lain. Caleg yang tidak mendapat dukungan dari masyarakat, jangan berulah karena akan diproses secara hukum.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
KUPANG, KOMPAS - Rumah Sakit Jiwa Kota Kupang siap menampung calon legislative yang mengalami depresi berat. Mereka tetap diperlakukan sama dengan pasien gangguan jiwa lain. Caleg yang tidak mendapat dukungan dari masyarakat, jangan berulah karena akan diproses secara hukum.
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kelurahan Naimata, Kota Kupang, Dickson Lengoh kepada pers di Kupang, Jumat (26/4) mengatakan, sebelum pemilu, calon legislatif (caleg) itu telah menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa di RS Jiwa Kota Kupang. Masing-masing caleg memiliki catatan medis, semuanya dinyatakan sehat.
“Tetapi kalau setelah pemilu, ada caleg gagal karena kurang mendapat dukungan dari masyarakat, lalu mengalami depresi berat, pihak RSJ Naimata Kupang siap tampung untuk proses perawatan,”kata Dickson.
Ia mengatakan, saat pemeriksaan kesehatan sebelum pemilu, tim medis di RSJ Naimata, sudah mengingatkan para caleg agar jangan stress atau depresi berlebihan. Depresi itu tidak hanya menyebabkan gangguan jiwa, tetapi tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit lain. Jika depresi berat, proses pengobatan butuh waktu lama.
Tiga kategori depresi, yakini ringan, sedang, dan berat. Semua caleg yang gagal pasti mengalami depresi. Tetapi jangan sampai depresi itu berlarut-larut. Gangguan depresi ringan dan sedang bisa ke poliklinik atau Puskesmas terdekat.
Semua orang itu punya harkat dan martabat manusia. Itu terlepas dari statusnya. Mereka berhak dihargai. Kita perlu membangun kesadaran kolektif untuk menyadari esensi ajaran agama dan spiritualitas dengan prinsip memanusiakan manusia
Tetapi caleg yang mengalami gangguan depresi berat sebaiknya langsung ke UGD atau RSJ. Pasien dengan depresi jenis ini butuh perlakuan khusus. Ia harus dirawat, dan mengonsumsi obat, bisa saja seumur hidup.
Menerima kegagalan
Salah satu cara menghindari stres atau depresi, yakni anggota keluarga menerima kegagalan itu. Orang-orang terdekat seperti istri (suami) atau anak-anak bisa meyakini orang itu agar tidak larut dalam depresi. Dampak dari depresi berat ini sangat fatal bagi orang itu, yang merugikan seluruh anggota keluarga.
“Semua orang itu punya harkat dan martabat manusia. Itu terlepas dari statusnya. Mereka berhak dihargai. Kita perlu membangun kesadaran kolektif untuk menyadari esensi ajaran agama dan spiritualitas dengan prinsip memanusiakan manusia,”kata Dickson.
Sementara itu Kepala Polres Ngada Ajun Komisaris Besar Andhika Bayu Adhitama mengatakan, ada caleg yang gagal, diduga mengganggu ketertiban umum dengan memblokir ruas jalan antara desa Maropokot dan desa Nangadhero Kabupaten Nagekeo. Polisi sedang memeriksa saksi-saksi terkait kejadian ini.
“Mungkin karena tidak banyak yang nyoblos dirinya. Polisi belum melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan. Tetapi saksi-saksi sudah diperiksa,”kata Andhika.
Caleg DPRD Nagekeo dari Partai Golkar, Achmat Tujuh membantah melakukan pemblokiran. Material batu dan pasir yang ditimbun di tengah jalan antara kedua desa, itu kekeliruan dari saudara-saudaranya. Ia meminta material itu ditimbun di sisi jalan, tetapi ditempatkan persis di tengah jalan.