Sebanyak 2.000 warga yang bergabung dengan karyawan Otoritas Pelabuhan Makassar, TNI AL, dan siswa pelayaran melakukan aksi bersih kanal di Makassar, Minggu (28/4/2019). Sepanjang 2,8 kilometer kanal yang bermuara ke laut dibersihkan dari tumpukan sampah.
Oleh
RENY SRI AYU
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Sebanyak 2.000 warga yang bergabung dengan karyawan Otoritas Pelabuhan Makassar, TNI AL, dan siswa pelayaran melakukan aksi bersih kanal di Makassar, Minggu (28/4/2019). Sepanjang 2,8 kilometer kanal yang bermuara ke laut dibersihkan dari tumpukan sampah.
Kanal yang dibersihkan umumnya bermuara ke beberapa dermaga pelabuhan rakyat maupun milik Lantamal VI dan Pelabuhan Makassar. Tak hanya kanal, wilayah sekitar kanal juga jadi lokasi aksi bersih massal.
“Kami berinisiatif melakukan aksi bersih karena melihat bahwa tumpukan sampah yang ada di kanal membahayakan dermaga dan kolam-kolam yang jadi muara. Ada dermaga pelabuhan rakyat dan pelabuhan ikan, ada dermaga Lantamal dan kolam pelabuhan. Bahkan sampah ini bisa sampai ke dermaga Makassar New Port,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pembangunan Otoritas Pelabuhan Makassar, Bambang Sutrisna.
Pantauan di lokasi menunjukkan tumpukan sampah di kanal bercampur dengan air yang berwarna hitam. Pembersihan kanal dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan menjaring sampah. Pusat lokasi pembersihan mulai dari Mesjid Al Markaz Al Islami hingga wilayah Pannampu di sekitar pelabuhan. Aksi dilakukan sejak pagi hingga siang hari.
Sementara itu Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Rahmatullah, mengatakan warga masyarakat di sepanjang Kanal Panampu yang meliputi 4 kecamatan yakni Talo, Panampu, Ujung Tanah dan Bontoala mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga kebersihan Kanal Panampu.
“Program aksi massal bersih-bersih Kanal Panampu ini melibatkan sekitar 2.000 orang yang terdiri dari warga masyarakat sekitar, wakil instansi dan para pemangku kepentingan di pelabuhan Makassar serta para taruna akademi pelayaran. Program padat karya ini sejalan dengan visi pelabuhan Makassar yaitu Pelabuhan menuju zero-sampah pada tahun 2021,” kata Rahmatullah.
Mengotori kanal
Menurut Rahmatullah, setiap hari sekitar 5 sampai 10 ton sampah khususnya sampah plastik masih mengotori kanal yang pada akhirnya hanyut dan langsung terbawa ke laut dan bertumpuk di kolam pelabuhan Makassar.
Program aksi massal bersih-bersih Kanal Panampu ini melibatkan sekitar 2.000 orang yang terdiri dari warga masyarakat sekitar, wakil instansi dan para pemangku kepentingan di pelabuhan Makassar serta para taruna akademi pelayaran. Program padat karya ini sejalan dengan visi pelabuhan Makassar yaitu Pelabuhan menuju zero-sampah pada tahun 2021
Karena kanal ini berbatasan langsung dengan permukiman warga, pihak Otoritas Pelabuhan juga melaiukan pelatihan bagi warga sekitar. Sejak Selasa-Sabtu (24-27/4/2019) sebanyk 45 warga diberi pelatihan. Ke 46 orang ini akan menjadi kelompok masyarakat pengawas. Mereka nantinya yang akan ikut mengawasi warga sekitar kanal sekaligus memberi sosialisasi soal kanal bersih.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha yang ikut pada menyaksikan kegiatan aksi bersih kanal Panampu mengaku mengapresiasi kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dan menyukseskan kegiatan aksi massal ini, khususnya kepada Lantamal VI yang telah menyediakan ruangan dan para instruktur dalam memberikan pelatihan kepada Kelompok Masyarakat Pengawas,” kata Arif Toha.
Arif berharap agar kegiatan ini dapat diikuti oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut lainnya guna mendukung program Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut Indonesia sebesar 70 persen pada tahun 2025.
"Yang paling penting adalah bagaimana mencegah warga atau siapapun untuk tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan menjadi bersih dan sehat. Mulailah dari lingkungan terkecil dulu, mulai dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang. Sediakan selalu tempat sampah yang memadai di setiap sudut atau tempat yang mudah terjangkau,” katanya.