JAKARTA, KOMPAS – Untuk memenuhi kebutuhan korban bencana banjir di Bengkulu, Perum Bulog menyalurkan cadangan beras pemerintah atau CBP sebanyak 47 ton. Hal ini merupakan peran Bulog dalam menstabilisasi ketersediaan beras di daerah yang terkena bencana.
Adapun Bulog menyalurkan 47 ton beras itu untuk Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Rajang Lebong. “Gudang (Bulog) di Bengkulu juga aman. Jumlahnya ada 6 unit dengan total kapasitas 4.500 ton,” kata Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Teguh Firmansyah, saat dihubungi, Senin (29/4/2019).
Sepanjang 2019 hingga saat ini Bulog sudah menggelontorkan 1.286 CBP untuk korban bencana alam. Stok beras di gudang Bulog secara nasional saat ini tercatat sekitar 2 juta ton.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, per Senin, jumlah korban banjir dan longsor di 9 kabupaten/kota, Bengkulu, kain bertambah. Pagi ini tercatat 29 orang meninggal dunia, 13 orang hilang, 2 orang luka berat, dan 2 orang luka ringan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyrakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui siaran pers, menyatakan, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban. Masih ada dua kecamatan di Bengkulu Tengah yang terisolasi, yakni Kecamatan Merigi Sakti dan Pagar Jati karena akses jalan tertutup material longsor.
Selain itu, sebanyak 12.000 jiwa mengungsi akibat bencana alam yang melanda. Sutopo menyatakan, kebutuhan mendesak saat ini terdiri dari tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, lampu darurat, peralatan bayi, dan pembangunan jalan darurat.