Mahasiswa Universitas Ciputra Belajar Menulis ke ”Kompas”
Sekitar 50 mahasiswa Jurusan Hotel and Tourism Bisnis Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur, bertandang ke kantor Harian Kompas Biro Surabaya di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Selasa (30/4/2019). Mereka belajar membuat tulisan jurnalistik.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sekitar 50 mahasiswa Jurusan Hotel and Tourism Bisnis Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur, bertandang ke kantor Harian Kompas Biro Surabaya di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Selasa (30/4/2019). Mereka belajar membuat tulisan jurnalistik.
Kedatangan mahasiswa yang rata-rata semester kedelapan ini disambut oleh Kepala Biro Surabaya Harian Kompas Agnes Swetta Pandia. Mahasiswa yang mayoritas perempuan itu berdiskusi mengenai teknik menulis dan mengenal lebih dekat Harian Kompas.
Dosen pengajar mata kuliah Travel Writing, Dewa Gede Satrya, mengatakan, kedatangan mahasiswa ke kantor Kompas untuk menambah inspirasi mahasiswa dalam membuat karya tulis. Mereka ingin menggali teknik penulisan secara langsung dari wartawan Kompas. ”Karya tulis mahasiswa akan dibukukan dan diterbitkan,” katanya.
Karya tulis mahasiswa akan dibukukan dan diterbitkan.
Diskusi antara mahasiswa dan Kompas berlangsung cair. Acara dimulai dengan perkenalan sejarah panjang Kompas yang lahir sejak 18 Juni 1965. Kemudian perkenalan Kompas.id kepada mahasiswa yang menjadi satu pilihan Kompas dalam menghadapi era disrupsi teknologi.
Dewa mengatakan, salah satu keingintahuan mahasiswa adalah mengenai teknik menulis feature perjalanan. Itu karena tugas akhir yang dibuat mayoritas berisi tentang perjalanan ke beberapa tempat wisata di dalam dan luar negeri. Mereka juga magang di perusahaan biro perjalanan wisata hotel dan pengelola obyek wisata hingga enam bulan.
Agnes dengan inisial Eta mengatakan, tulisan akan lebih menarik pembaca jika disertai data, riset, dan survei ”kecil-kecilan”. Selain itu, agar tulisan lengkap dan berwarna dilengkapi foto, video, dan grafis.
”Semakin lengkap tulisan, pembaca pun membaca dari awal hingga alinea terakhir. Jadi, tidak sekadar lihat judul saja. Karena, dengan membaca tulisan yang dibuat, pembaca tidak hanya mendapat informasi yang lengkap, tetapi juga memperoleh pengetahuan,” ujarnya.
Ketiga hal ini yang membuat tulisan menjadi kaya dan membuat pembaca tidak ingin berhenti sampai kalimat terakhir.