Aparat kepolisian bersama TNI menggelar razia senjata tajam di rumah-rumah warga di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Papua, Selasa (30/4/2019).
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
KARUBAGA, KOMPAS — Aparat kepolisian bersama TNI menggelar razia senjata tajam di rumah-rumah warga di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Papua, Selasa (30/4/2019). Hal itu dilakukan untuk mencegah potensi konflik pascapemilu.
Kepala Polsek Sektor Karubaga Inspektur Dua Ishak Okoka, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa malam, mengatakan, dalam razia itu, aparat menyita 40 busur panah dan 113 senjata tajam, seperti parang, tombak, dan pisau.
Ishak menyebutkan, tujuan razia senjata tajam itu untuk mencegah konflik antarwarga dalam tahapan rekapitulasi perhitungan suara Pemilu 2019 di tingkat kabupaten yang diselenggarakan di Karubaga.
Sebelumnya, sekelompok warga yang diduga kecewa atas hasil Pemilu 2019 membakar Kantor Distrik Nunggawi di Tolikara pada 25 April lalu. Insiden itu dipicu adanya dua kelompok pendukung partai politik yang saling berebut suara.
Pemungutan suara di Nunggawi menggunakan sistem noken. Sistem ini merupakan cara pemilihan dengan musyawarah bersama atau instruksi dari kepala suku di kampung tersebut.
Ishak menuturkan, aparat Polsek Karubaga mengunakan mobil patroli untuk mengimbau seluruh warga Karubaga dan sekitarnya agar tidak membawa senjata tajam dalam kegiatan rekapitulasi perhitungan suara yang diselenggarakan KPU Tolikara.
”Kami akan mengambil tindakan tegas secara terukur berdasarkan aturan untuk membubarkan massa yang coba-coba membawa senjata tajam,” ujar Ishak.
Tokoh agama dari Gereja GIDI, Menase Wanimbo, mengimbau warga Tolikara tidak saling berkonflik dalam pesta demokrasi tahun ini. Ia pun melarang warga saling memprovokasi dan membawa senjata tajam saat pelaksanaan tahapan rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Kabupaten Tolikara.
Kepala Polres Tolikara Ajun Komisaris Besar Leonard Akobiarek mengatakan, rekapitulasi perhitungan suara untuk 47 distrik (daerah setingkat kecamatan) berlangsung di Karubaga sejak Senin, 29 April. Sebanyak 314 personel Polri dikerahkan untuk pengamanan kegiatan tersebut.
Selain dari Polres Tolikara, terdapat pula personel dari Polda Papua, Brigade Mobil Polda Papua, dan Brigade Mobil Polda Sulawesi Utara. ”Kami akan menangkap orang yang sengaja ingin mengganggu keamanan di Tolikara,” ucap Leonard.