Irawati (35) seorang ibu rumah tangga dan kedua anaknya, Zikra (12) dan Yazid (1 tahun 5 bulan) ditemukan tewas di rumahnya di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Aceh, Selasa (7/5/2019) pukul 02.00 dini hari. Polisi menangkap AG (40) suami atau ayah tiri korban yang diduga merupakan pelaku pembunuhan.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
LHOKSUKON, KOMPAS — Irawati (35), ibu rumah tangga, dan kedua anaknya, Zikra (12) dan Yazid (1 tahun 5 bulan), ditemukan tewas di rumahnya di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Aceh, Selasa (7/5/2019) pukul 02.00 dini hari. Polisi menangkap AG (40), suami atau ayah tiri korban yang diduga merupakan pelaku pembunuhan.
Direktur Kriminal Umum Polda Aceh Komisaris Besar Agus Sarjito, Selasa, mengatakan, saat ditemukan terdapat luka senjata tajam pada jasad ketiga korban. Genangan darah terlihat di lantai. Jasad Irawati ditemukan di dapur, Zikra ditemukan di dekat tangga, sedangkan Yazid dalam bak mandi.
Peristiwa pembunuhan itu diketahui warga dari anak ketiga korban, Zikri (6), yang berhasil kabur dari rumah. Zikri menceritakan kepada warga yang dialami ibu, kakak, dan adiknya.
Namun, saat warga mendatangi rumah korban, pelaku telah kabur. Dari Zikri pula warga mengetahui pelaku pembunuhan adalah AG, ayah tirinya. Warga pun melaporkan kasus itu kepada polisi.
Rumah korban terletak di tepi jalan nasional. Saat pembunuhan terjadi, warga tidak mendengar kegaduhan. Namun, malam hari sebelum peristiwa itu terjadi, warga melihat AG berada di dalam rumah.
Agus menuturkan, polisi langsung mengejar pelaku dengan meminta bantuan aparat polres tetangga. Polisi mendapatkan informasi dari warga, tersangka kabur dengan menumpang minibus ke arah Banda Aceh.
”Tersangka ditangkap di Lambaro, Aceh Besar, dalam minibus. Saat ini ia ditahan di kantor Polda Aceh,” kata Agus.
Polisi langsung mengejar pelaku dengan meminta bantuan aparat polres tetangga. Polisi mendapatkan informasi dari warga, tersangka kabur dengan menumpang minibus ke arah Banda Aceh.
Agus menuturkan, polisi masih mendalami motif di balik pembunuhan sadis itu. Keterangan sementara dari pelaku, dia membunuh korban dalam keadaan tidak sadar. ”Katanya dia kesurupan,” kata Agus.
Kepada Desa Alee Madon Salahuddin mengatakan, AG merupakan suami ketiga Irawati. Mereka menikah lima bulan lalu. AG merupakan warga Sumatera Utara. Adapun Irawati memiliki empat anak, yang semuanya dari suami terdahulu. Keempat anaknya adalah Rizky, Zikra, Zikri, dan Yazid.
Beberapa jam sebelum pembunuhan, AG terlihat di rumah. AG juga bertemu Rizky (15), anak pertama Irawati yang sedang tadarus di mushala. Saat kejadian, Rizky masih berada di mushala.
Menurut Salahuddin, selama ini AG jarang terlihat di rumah korban. AG bekerja di Banda Aceh sebagai pekerja bangunan dan hanya sesekali pulang menjenguk keluarganya. Selama ini, warga desa tidak pernah melihat ada masalah dalam keluarga itu.
Dosen Psikolog Universitas Muhammadiyah Aceh, Endang Setianingsih, mengatakan, secara psikologis persoalan ekonomi dan dendam menjadi pemicu orang berbuat kejahatan, seperti pencurian, perampokan, dan pembunuhan.
Endang menambahkan, faktor lain karena pelaku tidak memiliki relasi sosial yang baik dengan lingkungan. ”Tidak ada orang yang memperhatikan dan memberi nasihat sehingga dia tidak merasa bersalah saat melakukan perbuatan melanggar hukum,” katanya.
Selain itu, kata Endang, sanksi terhadap pelaku juga masih rendah sehingga tidak memberikan efek jera. Tak jarang, setelah keluar penjara, pelaku mengulangi kejahatan yang sama.