Pengamanan CCTV di Stasiun dan Kereta Dioptimalkan
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II mengoptimalkan pengamanan untuk layanan Lebaran 2019. Selain penempatan petugas keamanan, dilakukan juga optimalisasi pemasangan kamera pemantau (CCTV) baik di area stasiun maupun di dalam kereta.
Oleh
SAMUEL OKTORA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II mengoptimalkan pengamanan untuk layanan Lebaran 2019. Selain penempatan petugas keamanan, dilakukan pula optimalisasi pemasangan kamera pemantau (CCTV) baik di area stasiun maupun di dalam kereta.
Optimalisasi penempatan CCTV itu dimaksudkan sebagai upaya antisipasi. Apabila terjadi tindak kriminal yang menimpa penumpang, hal itu dapat lebih cepat ditangani dengan melihat rekam jejak digital yang ada.
Pengamanan ini menjadi perhatian khusus PT KAI Daop II. Apalagi, baru-baru terjadi pencurian terhadap barang milik penumpang di dalam kereta yang sedang transit di Stasiun Bandung. Kejadian tersebut bahkan viral.
”Pemantauan dengan CCTV dioptimalkan, baik di dalam kereta, area stasiun, maupun di area parkir kendaraan. Pengamanan yang diberlakukan juga berlapis. Ini demi kenyamanan dan keamanan penumpang,” kata Manajer Humas PT KAI Daop II Noxy Citrea di Bandung, Selasa (7/5/2019).
Selain itu, pengamanan di stasiun juga ditingkatkan menjelang Lebaran ini dengan menyiagakan 106 personel TNI/Polri.
Pemantauan dengan CCTV dioptimalkan, baik di dalam kereta, area stasiun, maupun di area parkir kendaraan. Pengamanan yang diberlakukan juga berlapis. Ini demi kenyamanan dan keamanan penumpang.
Pada setiap rangkaian kereta ditempatkan pula dua petugas polisi khusus kereta api (polsuska) dan tiap 30 menit sekali polsuska akan berjalan memonitor semua kereta.
”Pada tiap kereta juga dipajang nama kondektur dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Penumpang jika ada keluhan atau membutuhkan pertolongan jangan sungkan untuk memberi tahu kondektur yang bertugas,” ucap Noxy.
Kasus pencurian
Pengamanan di dalam kereta juga menjadi atensi PT KAI. Pada 24 April terjadi kasus pencurian yang menimpa penumpang, Winarso Prakarsa, warga Bandung.
Saat kejadian, Winarso menumpang KA Lodaya rute Bandung-Solo Balapan. Winarso yang kelelahan, begitu di dalam kereta dan meletakkan tas di kabin, langsung tidur pulas di kursi.
Kondisi tersebut dimanfaatkan pencuri yang mengambil tas Winarso di kabin, kemudian pelaku turun dari kereta lebih kurang 15 menit sebelum kereta berangkat. Winarso baru menyadari tasnya yang berisi laptop itu hilang setelah tiga jam perjalanan meninggalkan Stasiun Bandung. Kejadian tersebut kemudian viral.
Kejadian serupa terulang pada Senin (6/5/2019) lalu. Pencurian di dalam kereta terjadi di dalam KA Pangandaran saat kereta transit di Stasiun Bandung hendak bertolak ke Stasiun Gambir, Jakarta, pukul 19.05.
Pihak sekuriti stasiun mencurigai seorang laki-laki yang turun dari KA Pangandaran dengan membawa tas sekitar pukul 18.45. Ketika ditangkap, ternyata yang bersangkutan baru saja mencuri tas milik penumpang.
Tersangka HSD (55), warga Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, itu ketika diinterogasi mengaku sudah mencuri tas milik penumpang sebanyak tiga kali. Yang sebelumnya dicuri adalah tas milik Winarso.
HSD sebelum beraksi bertolak dari Padalarang naik KA Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka. Ketika kereta berhenti di Stasiun Bandung, tersangka kemudian turun dan mencari sasaran dengan memasuki kereta lain.
HSD mencari sasaran penumpang yang tertidur. Setelah mendapatkan barang penumpang, yang bersangkutan segera keluar dari kereta, lebih kurang 15 menit sebelum kereta berangkat. Saat beraksi di KA Pangandaran, HSD mengenakan pakaian topi, masker, dan jaket. Atribut yang sama juga dikenakan ketika beraksi di KA Lodaya.
”Pelaku masuk ke dalam kereta yang menjadi target dengan berpura-pura sebagai penumpang. Meski pengamanan sudah berlapis, kami minta penumpang tetap waspada untuk menjaga barang miliknya masing-masing,” ujar Executive Vice President PT KAI Daop II Bandung Saridal.
Saridal menekankan pula, guna mencegah kejadian seperti ini tak terulang lagi, pihaknya telah melakukan pembinaan secara komprehensif kepada semua petugas dan sekuriti stasiun agar senantiasa waspada.