Kondisi jalur alternatif penghubung ruas pantai utara Jawa Barat dan Jawa Tengah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih belum memadai menyambut arus mudik. Jalan berlubang dan bergelombang menyebabkan sejumlah jalur masih membahayakan kendaraan yang melintas.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS - Kondisi jalur alternatif penghubung ruas pantai utara Jawa Barat dan Jawa Tengah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih belum memadai menyambut arus mudik. Jalan berlubang dan bergelombang menyebabkan sejumlah jalur masih membahayakan kendaraan yang melintas.
Berdasarkan pantauan, Rabu (8/5/2019) siang di ruas jalan Lingkar Tanjungpura, Karawang, terdapat beberapa tambalan aspal yang tidak rata dan bergelombang. Beberapa pengendara tampak menghindari tambalan jalan itu. Adapun perbaikan jalan dilakukan untuk lajur dari arah Karawang menuju Jakarta.
Sementara di daerah Rawasikut, terdapat sejumlah lubang. Daerah ini menjadi jalur alternatif menuju Cirebon dan Jawa Tengah. Tak hanya berlubang, di beberapa titik masih ditemui kondisi aspal bergelombang, sehingga membuat pengendara mengambil badan perlintasan di jalur sebaliknya.
Saat hujan turun, genangan air akan menutupi beberapa lubang di badan jalan. Akibatnya, pengendara yang melaju kencang kerap tidak mengetahui keberadaan lubang, terkadang ada pengendara tersungkur.
Tatang (45), pedagang di sekitar ruas jalan Cikalong, Kecamatan Cilamaya Wetan, mengatakan, saat hujan turun, genangan air akan menutupi beberapa lubang di badan jalan. Akibatnya, pengendara yang melaju kencang kerap tidak mengetahui keberadaan lubang, terkadang ada pengendara tersungkur.
“Kondisi ini cukup mengkhawatirkan para pengendara, perlu segera diperbaiki agar tidak menimbulkan korban,” ujarnya.
Moh Doni (34), salah satu pengguna jalan yang kerap melintasi jalur alternatif menuju Cirebon, menyampaikan, jalan yang berlubang maupun bergelombang ini dapat membahayakan pengendara lain, khususnya sepeda motor. Menurut dia, perbaikan jalan harus segera dilakukan. Ia menyayangkan, jika perawatan badan jalan tidak dilakukan secara berkala.
“Sudah menjadi kebiasaan kalau perbaikan jalan dilakukan menjelang mudik Lebaran saja. Padahal sesuatu yang dilakukan tergesa tentu hasilnya tidak maksimal,” terangnya.
Sudah menjadi kebiasaan kalau perbaikan jalan dilakukan menjelang mudik Lebaran saja. Padahal sesuatu yang dilakukan tergesa tentu hasilnya tidak maksimal
Pemerintah Kabupaten Karawang berkomitmen memperbaiki kerusakan jalan itu secepat mungkin. Pada H-10 Idul Fitri, jalur tersebut ditargetkan rampung dan bisa digunakan.
Dihubungi secara terpisah, Penjabat Sekretaris Daerah Karawang Samsuri mengatakan, jalur mudik ditargetkan selesai dan siap dilintasi pada H-10 Idul Fitri. Pihaknya bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengerjakan sejumlah proyek perbaikan.
Untuk jalur Cikalong-Karasak, perbaikan dilakukan oleh Konsorsium Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Cilamaya. Sementara perbaikan jalan di daerah Lamaran -Karasak dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karawang.
Samsuri menambahkan, faktor yang menyebabkan jalan itu rusak antara lain, karena dilintasi truk-truk bermuatan besar serta genangan air hujan yang mempercepat kerusakan. Perbaikan yang akan dilakukan meliputi penambalan, penutupan lubang, dan pengecatan pembatas jalan.