2.900 Rumah di Banda Aceh Belum Terlayani Air Bersih
Sebanyak 2.900 atau 5,73 persen rumah tangga di Banda Aceh belum terlayani air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Daroy milik Pemko Banda Aceh. Ditargetkan akhir 2019 semua rumah tangga telah tersambung jaringan air bersih.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS - Sebanyak 2.900 atau 5,73 persen rumah tangga di Banda Aceh belum terlayani air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Daroy milik Pemko Banda Aceh. Ditargetkan akhir 2019 semua rumah tangga telah tersambung jaringan air bersih.
Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin usai melantik Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Daroy, Jumat, (10/5/2019) menuturkan, saat ini 47.788 rumah tangga atau 94,27 persen telah tersambung jaringan air bersih. Ada penambahan dibandingkan 2017 sebanyak 45.500 rumah tangga. Zainal optimis hingga akhir tahun ini semua warga terlayani.
“Air bersih kebutuhan utama, kami harus bekerja keras untuk melayani semua warga,” kata Zainal.
Kawasan yang belum tersambung jaringan pipa air bersih adalah Ulee Lheu, Jamjabat, Alue Naga, dan Jeulingke. Kawasan itu berada di pesisir pantai, paling jauh dari pusat instalasi air PDAM Tirta Daroy. Selama ini, warga yang belum tersambung jaringan air bersih mengandalkan air sumur atau membeli air bersih eceran. Kata Zainal, tahun jaringan pipa air bersih akan dibangun ke kawasan itu.
“Tahun ini pemko menganggarkan Rp 13 miliar dan tahun 2020 sebesar Rp 20 miliar untuk pembenahan jaringan air bersih,” kata Zainal.
Selain persoalan jaringan, kata Zainal peningkatan kualitas air dan sumber air baku baru juga telah dipersiapkan. Pada 2020, dengan menggunakan dana otonomi khusus juga akan dipasang pipa induk diameter 355 mm sepanjang 3,6 kilometer. Dengan dipasang pipa induk daya alir air kian maksimal.
Kata Zainal, permasahan air bersih di Banda Aceh juga dipengaruhi oleh kondisi kelistrikan. Saat listrik padam, PDAM tidak bisa melakukan instalasi sebab mesin padam. Saat listrik menyala, butuh waktu hingga dua jam untuk memompa air ke dalam pipa induk. Di Banda Aceh listrik masih sering padam.
Tergantung permintaan
Direktur PDAM Tirta Daroy Teuku Novrial Aiyub dilantik untuk periode kedua. Novrial menuturkan, penyambungan ke rumah tangga akan dilakukan jika ada permintaan dari warga. "Persoalan yang lebih serius adalah peningkatan daya kerja mesin instalasi air dan pencarian sumber air baku baru," ujarnya.
Menurut dia produksi air dari instalasi induk 700 liter per detik. Namun persoalannya banyak rumah tangga menambah mesin pompa untuk mengisap air dari pipa PDAM, akibatnya daya isap mesin dengan suplai air tidak berimbang.
Persoalan yang lebih serius adalah peningkatan daya kerja mesin instalasi air dan pencarian sumber air baku baru
Sumber air baku PDAM Tirto Daroy menggunakan air dari Sungai Aceh. Kata Novrial debit air terus berkurang dan kualitas menurun. Dia memperkirakan lima tahun ke depan air baku Sungai Aceh tidak layak digunakan lagi. Namun, sebagai gantinya akan digunakan air baku dari Sungai Leupung, Aceh Besar.
“Instalasinya akan dibangun tahun depan dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ujar Novrial.
PDAM Tirta Taroy meraup laba pada 2017 Rp 2,5 miliar dan Rp 8 miliar pada 2018. Kata Novrial, memberikan pelayanan yang baik bagi warga akan membawa keuntungan bagi perusahaan milik pemerintah itu.