Pemprov NTB menggelar Festival Pesona Ramadhan 2019 pada 5 Mei-4 Juni. Salah satu daya tariknya adalah kedatangan para imam besar dari Maroko, Jordania, dan Mesir yang jadi imam shalat Tarawih di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Mataram, Lombok.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar Festival Pesona Ramadhan 2019 pada 5 Mei-4 Juni. Salah satu daya tariknya adalah kedatangan para imam besar dari Maroko, Jordania, dan Mesir yang menjadi imam shalat Tarawih di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Mataram, Lombok.
Imam besar itu adalah Syeikh Hisham Elherraz dari Maroko yang menjadi imam shalat Tarawih 1-10 Ramadhan. Selain itu, Syeikh Abdulrahman Mahmoud Farus Khalaf dari Jordania (11-20 Ramadhan) dan Syeikh Mahmud Abdul Basith dari Mesir (21-30 Ramadhan).
Kepala Dinas Pariwisata NTB HM Fauzal saat acara pembukaan, Sabtu (11/5/2019), mengatakan, festival ini sudah berlangsung tiga kali dan masuk kalender kegiatan pariwisata nasional. Dalam festival yang berjalan selama sebulan ini, beragam kegiatan keagamaan, pendidikan, dan hiburan berlangsung sejak hari pertama puasa.
Kepala Bidang Atraksi dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata NTB Endah Setyorini mengatakan, kegiatan lain yang digelar antara lain bazar kuliner, produk cendera mata dan busana muslim, serta bedah buku. Selain itu, ada juga Umroh Travel Fair, Expo Wedding Organizer, dan Pekan Tilawatil Qur’an.
”Ada juga peragaan busana islami hasil karya perancang mode lokal,” ujar Endah.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB Dewantoro Umbu Joka mengatakan, Umroh Travel Fair merupakan yang kedua kalinya digelar. Tujuannya, merealisasikan perjalanan umrah langsung dari Bandara Internasional Lombok menuju Mekkah dan Madinah.
”Saya berbicara dengan Ketua DPP Asita, yang bersedia membantu mewujudkan perjalanan umrah Lombok-Mekkah dan Madinah. Cuma, kami harus mendata dulu jumlah perusahaan perjalanan umrah di NTB dan berbicara dengan Pemprov NTB untuk menentukan langkah selanjutnya,” ucap Dewantoro.
Dengan adanya pesawat yang melayani perjalanan umrah dari dan menuju Lombok, hal itu akan mendorong wisatawan asal Timur Tengah bisa terbang langsung ke Lombok. Potensi jumlah umrah asal NTB cukup besar. Namun, selama ini, jemaah berangkat umrah melalui beberapa bandara transit, seperti Ngurah Rai Bali dan Soekarno-Hatta Jakarta.
”Jemaah umrah asal NTB ratusan ribu setiap bulan. Paling tidak, ada 400 (anggota) jemaah umrah sebulan. Saya pikir cukup bagus untuk mengawalinya,” ujar Dewantoro.