SIAK, KOMPAS — Satu per satu penghuni Rumah Tahanan Siak yang kabur setelah kerusuhan pada Sabtu (11/5/2019) ditangkap polisi. Hingga Selasa (14/5/201), tinggal enam tahanan yang masih melarikan diri.
Oleh
·2 menit baca
SIAK, KOMPAS — Satu per satu penghuni Rumah Tahanan Siak yang kabur setelah kerusuhan pada Sabtu (11/5/2019) ditangkap polisi. Hingga Selasa (14/5/201), tinggal enam tahanan yang masih melarikan diri.
”Kemarin, ada dua tahanan pelarian diantarkan keluarganya. Satu orang ditangkap atas bantuan warga. Selain itu, ada seorang lagi juga ditangkap. Empat tahanan itu ditahan di Mapolsek Siak. Kami masih mengejar enam pelarian lain. Mudah-mudahan semuanya dapat ditangkap kembali,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Siak Ajun Komisaris Faizal yang dihubungi di Siak pada Selasa siang.
Dari enam pelarian itu, tiga orang merupakan narapidana kasus narkotika. Mereka adalah Sukiwan, warga Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan; Bayu Saputra (Pangkalan Kerinci); dan Hamdani Firdaus (Siak). Adapun tiga orang lain adalah Junaidi Sueb (Pekanbaru), Dobi Harianto (Musi Rawas), dan Januari Hura. Mereka masing-masing terlibat kasus perampokan, pencurian, dan pencabulan anak.
Menurut Faizal, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait kejadian kerusuhan, penganiayaan, dan pembakaran di Rutan Siak. Pemeriksaan terus berlangsung dengan meminta keterangan dari para saksi. Setidaknya 20 tahanan, napi, dan pegawai rutan sudah diperiksa.
”Kami belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, tetapi dalam waktu dekat akan kami sampaikan,” kata Faizal.
Selasa siang, aktivitas di Rutan Siak mulai terlihat. Lima pekerja membersihkan area dapur dan mengeluarkan cadangan bahan makanan yang masih dapat dipakai. Makanan dan peralatan dapur kemudian dibawa ke dalam sebuah truk yang diparkir di depan pintu masuk rutan.
Dody Saputra, anggota staf keamanan rutan, mengatakan, banyak bahan makanan yang sudah rusak. Misalnya, stok ikan di kulkas dapur sudah membusuk. Namun, beras, kacang, dan minyak goreng masih bisa digunakan.
”Hari ini kami baru diberi izin polisi membersihkan dapur. Kemarin, lokasi rutan masih diberi garis polisi. Bahan makanan yang masih dapat dipakai akan dibawa ke lapas (narkotika) di Rumbai,” kata Dody.
Dody mengatakan, beberapa keluarga tahanan masih datang ke lokasi rutan untuk meminta informasi keberadaan anggota keluarga mereka yang ditahan. Untuk kebutuhan itu, pihak rutan membuat posko pengaduan yang berada di depan pintu masuk.
Beberapa pegawai rutan juga sedang berkemas-kemas untuk meninggalkan area rutan. Mereka membawa tas dan koper pakaian untuk persiapan pindah. Sebagian besar pegawai rutan dipindahkan ke Lapas Rumbai yang akan difungsikan menampung 81 tahanan eks-Rutan Siak. (SAH)