Sejumlah 286 penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Tegal, Jateng mengikuti buka bersama dengan Walikota Tegal. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama manusia.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·2 menit baca
TEGAL, KOMPAS - Sejumlah 286 penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Tegal, Jateng mengikuti buka bersama dengan Wali Kota Tegal. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono pada Rabu (15/5/2019) di Lapas Kelas II B Kota Tegal. Menurut Dedy, kegiatan semacam ini perlu dilakukan untuk meringankan kesedihan yang dirasakan para narapidana dan tahanan.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu langkah berbagi kebahagiaan dengan sesama manusia. Semoga acara ini bisa membuat narapidana yang jauh dari keluarga merasakan kebahagiaan," tutur Dedy.
Ramadhan merupakan salah satu bulan yang kehadirannya dinantikan oleh sebagian besar narapidana di Lapas Kelas II B Kota Tegal. Salah satu narapidana yang menantikan Ramadhan adalah A (35) yang sudah tiga kali Ramadhan berada di balik jeruji besi.
"Ini Ramadhan ketiga saya di sini. Ramadhan tanpa keluarga itu rasanya sedih," kata A saat ditemui di sela-sela acara buka bersama.
Tahun ini, A bersyukur karena dirinya bisa merasakan momen buka bersama dengan Wali Kota. Hal ini bisa menjadi penawar kerinduan untuk berbuka bersama dengan keluarga dan teman-temannya. Selama menjalani hukuman, A mengaku sering berbuka puasa sendiri.
"Buka puasa bersama ini membuat saya bersyukur. Ternyata masih ada orang-orang yang mau berbuka puasa dengan orang-orang yang bersalah dan melanggar hukum seperti saya," imbuh A.
Narapidana lain, MZ (38) juga antusias menyambut Ramadhan kali ini. Sebab, ini merupakan tahun terakhirnya menjalani ibadah puasa di lapas.
"Insya Allah ini adalah Ramadhan terakhir saya di Lapas. Saya berencana akan mengisi Ramadhan terakhir saya di sini dengan berbagi hal baik," ucap MZ.
Insya Allah ini adalah Ramadhan terakhir saya di Lapas. Saya berencana akan mengisi Ramadhan terakhir saya di sini dengan berbagi hal baik
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Kota Tegal Sambiyono mengatakan, kegiatan seperti, buka puasa bersama, pengajian dan tadarus Al Quran penting dilakukan sebagai bentuk pendekatan psikologi dengan narapidana.
"Kegiatan keagamaan seperti ini kami lakukan untuk membuat kondisi psikologi narapidana yang menjalani ibadah dalam keadaan jauh dari keluarga, lebih baik. Dengan begitu situasi di lapas tetap kondusif," tutur Sambiyono.
Menurut Sambiyono, kegiatan buka bersama merupakan agenda rutin tahunan di lapas.