Masyarakat Maluku diimbau agar tidak perlu khawatir dengan isu mengenai dampak kekacauan di Jakarta dan sejumlah daerah lain di Indonesia pascapenetapan hasil pemilihan umum. Polri dan TNI menjamin, dampak kekacauan itu tidak akan sampai di Ambon. Seperti contoh, rencana aksi unjuk rasa sejumlah elemen pada Rabu (22/5/2019), batal dilaksanakan.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS - Masyarakat Maluku diimbau agar tidak perlu khawatir dengan isu mengenai dampak kekacauan di Jakarta dan sejumlah daerah lain di Indonesia pascapenetapan hasil pemilihan umum. Polri dan TNI menjamin, dampak kekacauan itu tidak akan sampai di Ambon. Seperti contoh, rencana aksi unjuk rasa sejumlah elemen pada Rabu (22/5/2019), batal dilaksanakan.
Berdasarkan pantauan Kompas di Pasar Mardika, Kota Ambon pada Rabu pagi, suasana pasar lebih sepi dibandingkan hari biasanya. Sejumlah warga mengaku batal ke pasar karena khawatir terjadi kekacauan seperti di Jakarta. Kerusuhan di Jakarta disaksikan warga lewat siaran televisi dan media sosial sejak Selasa malam hingga Rabu pagi.
"Kami masih trauma dengan konflik dulu. Takutnya tiba-tiba terjadi dan kami terjebak di pasar. Untuk belanjaan warung makan, saya sudah siap dari kemarin sore," kata Geno Maturan, penjual makanan di Jalan Pattimura, Kota Ambon seraya berharap agar kondisi semacam itu tidak terjadi lagi di Maluku.
Kami masih trauma dengan konflik dulu. Takutnya tiba-tiba terjadi dan kami terjebak di pasar. Untuk belanjaan warung makan, saya sudah siap dari kemarin sore
Kegiatan belajar mengajar di sekolah baik SD dan SMP dilibur oleh Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy. Padahal, para siswa sedang mengikuti ujian kenaikan kelas. Richard beralasan, dirinya ingin bertemu dengan guru-guru se-Kota Ambon. Pertemuan itu terkait dua tahun kepemimpinan dia setelah kembali terpilih menjadi wali kota.
Selasa (21/5/2019) Richard mengumpulkan lebih dari 1.500 orang yang terdiri atas ketua RT, ketua RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Kota Ambon. Dia mengimbau masyarakat agar tidak perlu mengikuti unjuk rasa yang digelar pada Rabu ini.
Objek vital
Kendati demikian, aparat keamanan terutama Polri siaga di beberapa objek vital. Sejumlah personil ditempatkan di Kantor KPU Maluku untuk mengantisipasi kedatangan para demonstran. Hingga Rabu petang, tak ada aksi. Sejak Rabu pagi hingga petang, Ambon diguyur hujan.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat mengatakan, polisi telah melakukan pendekatan dengan koordinator demonstran. "Pada prinsipnya, Polri tidak akan menghalangi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum. Polri hanya mengingatkan agar penyampaian itu dilakukan secara damai dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata Roem.
Roem mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut dengan isu yang beredar bahwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta akan berimbas ke daerah termasuk Maluku. Kondisi di Jakarta tidak akan terjadi di Ambon. Polri dibantu TNI menjamin keamanan masyarakat dalam beraktivitas. "Tidak perlu khawatir. Kami jamin Maluku aman," ujarnya.
Ketua Komnas Ham Provinsi Maluku Benediktus Sarkol mengapresiasi kinerja Polri dan TNI di Maluku yang menjaga keamanan dengan baik pada saat sebelum hingga setelah pemilu.
Pada prinsipnya, Polri tidak akan menghalangi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum. Polri hanya mengingatkan agar penyampaian itu dilakukan secara damai dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Menurutnya, Maluku yang pernah dilanda konflik sosial sekitar 20 tahun lalu, rentan terhadap konflik. Potensi ini dapat menjadi mainan provokator. "Namun, masyarakat Maluku tampaknya semakin dewasa menghadapi kondisi semacam ini," ujarnya.