Keselamatan dan keamanan para pemudik yang menggunakan tol Trans Jawa, termasuk ruas Batang-Semarang menjadi perhatian utama operator jalan tol. Kesiapan terkait sarana bagi para pemudik dimatangkan sehingga pada 26 Mei 2019 segalanya siap.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kecelakaan di Jalan Tol Trans-Jawa ruas Batang-Semarang umumnya terjadi karena kelelahan. Pemudik diimbau untuk tetap waspada. Untuk mengantisipasi kecelakaan, PT Jasa Marga menyiapkan sejumlah rambu, marka, dan penerangan bagi pemudik. Selain itu, empat tempat istirahat juga disediakan di ruas tol tersebut.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Ari Irianto di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/5/2019), mengatakan, kecelakaan di ruas Tol Batang-Semarang umumnya terjadi akibat kelelahan. Sebab, jarak tempuh Jakarta-Semarang cukup jauh, yakni sekitar 424 kilometer.
Untuk itu, menurut Ari, pihaknya menyiapkan sejumlah sarana keselamatan, seperti rambu, marka, dan penerangan. ”Sudah hampir 100 persen. Tinggal kamera pemantau (CCTV) di lajur dan VMS (papan pesan elektronik). Namun, tanggal 26 Mei insya Allah sudah siap semua,” kata Ari.
Dari sisi pengendara, Ari mengimbau pemudik untuk memperhatikan kondisi fisik pengemudi maupun kendaraan. Jangan sampai saat mudik nanti pengemudi kelelahan sehingga membuat konsentrasi terganggu dan membahayakan diri serta pengguna tol lainnya.
Di ruas Tol Batang-Semarang, sepanjang 75 km, terdapat empat tempat peristirahatan (rest area). ”Dua di antaranya arah Semarang sehingga dapat digunakan pada arus mudik, yakni Km 379 dan Km 391. Selain menjadi tempat istirahat, disiapkan SPBU di sana,” kata Ari.
PT Jasa Marga memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (31/5/2019) malam. Pada hari itu diperkirakan ada 55.000 kendaraan yang melewati Gerbang Tol (GT) Kali Kangkung, Semarang, atau GT terakhir Jakarta-Semarang. Pada hari biasa, ada sekitar 32.000 kendaraan yang melintas.
Mengantisipasi hal itu, PT JSB akan menambah jumlah gardu di GT Kali Kangkung dari 13 unit menjadi 38 unit. ”Kami juga siapkan petugas dengan mobile reader yang akan menjemput bola kepada pengendara untuk mengurangi antrean,” kata Ari.
Selain itu, Ari pun mengimbau pengguna tol agar memperhatikan betul saldo kartu tol elektronik (e-toll). Saldo aman untuk Jakarta-Semarang yakni Rp 400.000. Adapun e-toll bisa diisi hingga Rp 2 juta.
Pekerjaan dihentikan
Direktur Teknik PT JSB Abdul Rokhim mengatakan, saat ini masih ada pekerjaan timbunan di Tol Batang-Semarang, yakni pada Km 364 dan Km 418. Hal itu karena kurangnya tingkat kemiringan timbunan akibat masih ada pembebasan lahan yang belum tuntas.
Kendati demikian, dia memastikan, pada Minggu (26/5/2019) mendatang atau 10 hari menjelang Lebaran (H-10), proyek pengerjaan jalan dihentikan. ”Sebenarnya kondisi (kemiringan timbunan) tersebut tak terlalu mengganggu operasional jalan tol. Namun, kami pastikan saat arus mudik tak ada pekerjaan lagi,” ujar Rokhim.
Peningkatan pelayanan transaksi juga akan dilaksanakan di ruas Tol Semarang ABC atau tol dalam kota Semarang. General Manager PT Jasa Marga (Persero) Cabang Semarang Yoga Tri Anggoro menuturkan, ada pemanfaatan mobile reader dan penambahan lokasi pengisian e-toll (kartu tol elektronik), baik di sejumlah gerbang tol maupun rest area Km 05.