Jelang mudik Lebaran, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mengebut perbaikan infrastruktur demi kenyamanan pemudik. Perbaikan yang dilakukan berupa penambalan sejumlah ruas jalan berlubang, pemeliharaan jembatan, dan drainase.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Jelang mudik Lebaran, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mengebut perbaikan infrastruktur demi kenyamanan pemudik. Perbaikan yang dilakukan berupa penambalan sejumlah ruas jalan berlubang serta pemeliharaan jembatan dan drainase.
Drainase menjadi salah satu fokus perbaikan karena kekhawatiran banjir saat Lebaran. Semua perbaikan tersebut pun ditargetkan rampung H-3 Lebaran 2019.
Pemeliharaan jalan diprioritaskan pada jalan poros penghubung antarkecamatan. Kami lakukan tambal sulam pada ruas jalan yang kerusakannya tidak lebih dari 10 persen.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Penataan Ruang Banyuwangi Mujiono mengatakan, kondisi jalan di Banyuwangi umumnya cukup baik. Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi terhadap sejumlah ruas jalan yang perlu pemeliharaan.
”Pemeliharaan jalan diprioritaskan pada jalan poros penghubung antarkecamatan. Kami lakukan tambal sulam pada ruas jalan yang kerusakannya tidak lebih dari 10 persen,” kata Mujiono.
Perbaikan itu di antaranya jalan lingkar timur Rogojampi; jalan pertigaan Srono menuju Pekulo, Kecamatan Srono; jalan dari Sraten menuju Tamanagung, serta jalan dari Jajag ke arah Tegalsari dan Dasri menuju Tawangalun yang menghubungkan tiga kecamatan, yakni Gambiran, Genteng, dan Tegalsari.
”Penambalan jalan berlubang sudah dikebut sejak awal puasa, dan optimistis bisa tuntas sesuai target, yakni H-3 Lebaran. Untuk yang tingkat kerusakannya di atas 10 persen, kami mohon maaf baru dikerjakan awal Juni karena menunggu proses lelang,” ujarnya.
Untuk perbaikan jembatan, dilakukan antara lain pada Jembatan Jelun, Kecamatan Glagah, yang rusak akibat tanah longsor, jembatan di Kecamatan Rogojampi, serta jembatan di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, yang rusak akibat gorong-gorong lama jebol.
Selain jalan dan jembatan, pemkab juga melakukan pemeliharaan saluran untuk mengantisipasi banjir saat hujan. Seperti drainase di Jalan Basuki Rahmad, Jalan Brawijaya, dan Jalan Adi Sucipto. Ini merupakan titik-titik yang rawan terjadi genangan air saat hujan.
Menormalisasi saluran
”Pemeliharaan drainase ini dilakukan dengan mengangkat sedimentasi (endapan) serta melakukan normalisasi saluran dengan membersihkan pipa-pipa yang melintang menghalangi saluran tersebut. Dengan cara ini, kami harap tidak ada jalan tergenang air saat Lebaran nanti,” ujarnya.
Selain perbaikan jalan dan jembatan, taman-taman juga dirapikan, trotoar dibersihkan. Lampu sorot di ruang publik ditambah agar lebih semarak. ”Kami ingin agar pemudik yang pulang kampung ke Banyuwangi merasa nyaman dengan kota kelahirannya,” kata Mujiono.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Dinas Perhubungan Banyuwangi Ali Ruchi menambahkan, menyambut mudik Lebaran tiba, pihaknya juga telah melakukan sejumlah persiapan. ”Untuk kelancaran lalu lintas pemudik, kami siapkan kendaraan patroli dan pemasangan rambu lalu lintas, traffic cone, road barrier, hingga papan imbauan pada lokasi rawan kemacetan dan kecelakaan,” ujarnya.
Dinas Perhubungan juga melakukan penambahan rambu-rambu dan penunjuk jalan bagi pemudik, terutama rambu penunjuk akses ke lokasi wisata. Selain itu, selama masa mudik Lebaran, semua Lampu Penerangan Jalan Umum di jalan-jalan poros dan jalan menuju destinasi wisata tetap menyala.
”Kami pastikan, mulai minggu ini semua lampu menuju destinasi wisata dan jalan poros sudah menyala semua,” tegasnya.