Pekerjaan Konstruksi Jalan Dihentikan Selama Arus Mudik-Balik Lebaran
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengantisipasi potensi kepadatan di jalan arteri atau nontol pada masa mudik Lebaran 2019. Sejumlah pekerjaan konstruksi dipastikan akan berhenti demi kelancaran arus lalu lintas pemudik.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengantisipasi potensi kepadatan di jalan arteri atau nontol pada masa mudik Lebaran 2019. Sejumlah pekerjaan konstruksi dipastikan akan berhenti demi kelancaran arus lalu lintas pemudik.
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Komisaris Besar Rudi Antariksawan menuturkan, salah satu titik rawan padat kendaraan pada masa mudik 2019 antara lain ruas jalan Ambarawa-Magelang di Jambu, Kabupaten Semarang. Selain itu, ada juga di ruas Pejagan-Purwokerto di Kabupaten Brebes dan Tegal.
”Di Jambu, pekerjaan (pelebaran jalan) akan berhenti. Kami buat seaman mungkin. Secara umum, jalan sudah siap, tinggal pengecatan marka,” kata Rudi di sela-sela Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat Candi 2019 di Kota Semarang, Jateng, Senin (27/5/2019).
Sementara itu, di ruas Pejagan-Purwokerto, ada sejumlah titik yang masih dalam proses perbaikan jalan atau betonisasi. Rudi menuturkan, apabila belum rampung, pihaknya menginstruksikan agar pengerjaan dihentikan dulu. Yang utama, bagaimana jalur tersebut dapat dilalui dua arah.
Di samping itu, di ruas Pejagan-Purwokerto juga ada tiga pasar, yakni Larangan, Songgom, dan Tonjong di Brebes. ”Ada potensi perlambatan karena jalannya sempit. Karena itu, kami antisipasi dengan penjagaan dan pengaturan,” kata Rudi.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, terkait sejumlah ruas jalan arteri dan alternatif yang belum tuntas dilebarkan atau diperbaiki, pihaknya akan mencoba membersihkan material pekerjaan. ”Kebanyakan jalan alternatif yang belum selesai. Saya meminta bupati dan wali kota untuk menyelesaikan itu,” ujarnya.
Ganjar menambahkan, secara umum Jateng siap seiring dengan bergeraknya lintas sektor untuk mengamankan masa mudik Lebaran 2019. Titik-titik potensi kepadatan, baik di tol maupun nontol, terus diantisipasi seluruh sektor terkait demi kelancaran mudik.
Ia pun meminta masyarakat mengunduh dan menggunakan Aplikasi Layanan Informasi Perhubungan (ALIP) dari Dinas Perhubungan Jateng di ponsel pintar. ”Itu antara lain untuk memantau CCTV di beberapa tempat,” ucap Ganjar.
Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel menyebutkan, koordinasi antarinstansi dilakukan untuk mengamankan pelaksanaan arus mudik Lebaran 2019. Manajemen lalu lintas diperhatikan betul agar pemudik dapat pulang ke kampung halaman dengan nyaman.
Selain itu, pengelolaan situasi keamanan juga mutlak dilakukan karena proses sengketa pemilihan umum di Jakarta masih berjalan. ”TNI dan Polri bersama mendukung kegiatan pengamanan. Total ada lebih dari 24.000 personel pengamanan Lebaran 2019 ini,” kata Rycko.