Pembobol ATM Tertangkap Basah Saat Beraksi di Probolinggo
Komplotan residivis pembobol mesin anjungan transaksi mandiri (ATM) Bank BNI tertangkap basah saat beraksi di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2019). Polisi membekuk para pelaku saat menguras uang di dalam mesin ATM.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
PROBOLINGGO, KOMPAS — Komplotan residivis pembobol mesin anjungan transaksi mandiri (ATM) Bank BNI tertangkap basah saat beraksi di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2019). Polisi membekuk para pelaku saat menguras uang di dalam mesin ATM.
Kedua pelaku itu adalah SHH (54), warga Sumenep, Jawa Timur, dan S (45), warga Karanganyar, Jawa Tengah. Modus yang mereka pakai adalah dengan mengganjal lubang pengambilan uang saat bertransaksi menggunakan ATM BNI.
Kedua pelaku sempat menggasak Rp 20 juta sebelum dibekuk polisi dan anggota satuan pengamanan bank. Para pelaku melanggar Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.
Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Kota Ajun Komisaris Besar Alfian Nurrizal, Senin, mengatakan, penangkapan itu merupakan hasil kesigapan petugas vendor pengisi uang ATM BNI yang curiga ada yang tidak beres pada mesin ATM yang dibobol.
”Sistemnya bermasalah. Kadang online, offline, dan online lagi. Karena itu, petugas tersebut meminta satpam BNI mengecek ke lokasi bersama polisi. Di lokasi, dua pelaku ternyata sedang membobol mesin ATM,” kata Alfian.
Alfian menjelaskan, pelaku adalah residivis kasus serupa. Sebelumnya, mereka tiga kali beraksi di Sragen dan Pekalongan, Jawa Tengah. Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan pelaku, polisi menduga aksi tersebut dilakukan tiga orang. Dua pelaku, yang tertangkap, sebagai eksekutor utama, sedangkan pelaku lainnya memantau di pinggir jalan. Saat rekannya ditangkap, dia diduga sudah melarikan diri.
”Kami masih terus mengembangkan kasus ini,” kata Alfian.
Upaya pembobolan mesin ATM, menurut Alfian, sudah direncanakan sebelumnya. Sebab, dari keterangan masyarakat, pada Kamis (23/5), ada orang tidak dikenal memasang tanda rusak di kaca dan mesin ATM tersebut. Padahal, sebenarnya mesin ATM itu tidak bermasalah. Kamera pemantau (CCTV) pun sempat dihalangi dengan semacam penutup.
”Oleh karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat, jika mengetahui ada hal mencurigakan, silakan melapor. Lebih baik kita mencegah dan menangani tindak kriminalitas sedini mungkin,” kata Alfian.
Pemimpin Bank BNI Cabang Kota Probolinggo Sri Wijayanti mengatakan, pihaknya selalu melakukan pengamanan pada setiap mesin ATM. ”Itulah sebabnya, jika ada aktivitas mencurigakan di ATM, akan terpantau,” katanya.