Antisipasi 54 Titik Rawan Kecelakaan di Kalimantan Selatan

Sejumlah titik rawan kecelakaan masih mewarnai jalur lintas darat di Kalimantan Selatan menjelang mudik Lebaran tahun ini. Titik-titik rawan tersebut perlu diantisipasi sejak dini demi kenyamanan pemudik yang melintasi ruas jalan Trans-Kalimantan.

KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Kepala Polda Kalimantan Selatan Inspektur Jenderal Yazid Fanani (ketiga dari kiri) mengecek perlengkapan lalu lintas untuk mengatur kelancaran mudik Lebaran dalam upacara Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat ”Ketupat Intan 2019” Polda Kalsel di Banjarmasin, Selasa (28/5/2019).

BANJARMASIN, KOMPAS — Sejumlah titik rawan kecelakaan masih mewarnai jalur jalan di Kalimantan Selatan dalam mudik Lebaran tahun ini. Titik-titik rawan tersebut perlu diantisipasi sejak dini demi kenyamanan pemudik yang melintasi ruas jalan Trans-Kalimantan.

Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kalsel Komisaris Besar Muji Ediyanto menyebutkan, ada 54 titik rawan kecelakaan lalu lintas di jalur lintas darat Kalsel. Titik-titik rawan tersebut berupa jalan berlubang, minim penerangan, dan tikungan tajam.

”Pemudik yang melintasi ruas jalan Trans-Kalimantan harus berhati-hati saat melewati daerah rawan tersebut agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas,” kata Muji, seusai Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat ”Ketupat Intan 2019” di Banjarmasin, Selasa (28/5/2019).

Untuk meminimalkan kecelakaan lalu lintas di titik-titik rawan tersebut, Polda Kalsel telah memasang rambu-rambu dan membangun pos pengamanan di 24 lokasi, pos pelayanan (19 lokasi), dan rest area (28 lokasi) di sepanjang ruas jalan Trans-Kalimantan. Pemudik bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan untuk beristirahat.

KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Direktur Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan Komisaris Besar Muji Ediyanto di Banjarmasin, Selasa (28/5/2019).

”Saya berpesan kepada pemudik, khususnya pengguna roda dua, agar memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Jika lelah, silakan beristirahat di situ,” kata Muji.

Berdasarkan evaluasi kejadian kecelakaan lalu lintas selama operasi Ketupat Intan digelar, ada tren penurunan kejadian dari 2017 ke 2018. Jumlah kejadian kecelakaan menurun 40 persen, dari 25 kasus (2017) menjadi 15 kasus (2018). Korban meninggal juga turun 56 persen, dari 18 orang (2017) menjadi 8 orang (2018). Kerugian material pun turun 65 persen, dari Rp 112,5 juta (2017) menjadi Rp 39,4 juta (2018).

”Kami berharap kecelakaan lalu lintas terus turun setiap tahun. Pemudik yang terpaksa harus menggunakan kendaraan roda dua untuk perjalanan jauh wajib memakai helm, membatasi kecepatan tinggi, dan beristirahat jika lelah,” kata Muji.

KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Kepala Polda Kalimantan Selatan Inspektur Jenderal Yazid Fanani mengecek kesiapan personel untuk tugas pengamanan Lebaran dalam Upacara Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat ”Ketupat Intan 2019” Polda Kalsel di Banjarmasin, Selasa (28/5/2019).

Muji memperkirakan arus mudik tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Namun, peningkatannya masih di bawah 10 persen. ”Kami sudah mengantisipasi puncak arus mudik tahun ini yang diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran,” ujarnya.

Kepala Polda Kalsel Inspektur Jenderal Yazid Fanani mengemukakan, 725 personel Polri dikerahkan untuk mendukung operasi Ketupat Intan 2019 yang berlangsung selama 13 hari, 29 Mei-10 Juni 2019.

”Kekuatan personel kami juga didukung TNI, dinas perhubungan, Badan SAR Nasional, Pramuka, dan instansi terkait lainnya. Kami upayakan pelaksanaan operasi Ketupat Intan tahun ini lebih baik daripada tahun lalu,” kata Yazid.