PT KAI Daop VIII Surabaya Tambah Personel demi Kenyamanan Pemudik
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya menyiagakan 119 tenaga penjaga pintu lintasan untuk mengamankan jalur kereta selama Lebaran. Namun, para pemudik tetap diminta waspada ketika melintasi pelintasan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya menyiagakan 119 tenaga penjaga pintu lintasan untuk menjaga jalur kereta api selama arus mudik Lebaran 2019. Hingga kini masih ada saja pengguna jalan yang melanggar aturan saat melintas di sekitar pelintasan kereta api.
Di wilayah Daop VIII Surabaya terdapat 568 pelintasan yang tersebar dari Bojonegoro hingga Blitar. Dari jumlah tersebut, 404 pelintasan di antaranya tidak dijaga. Hanya 164 pelintasan yang dijaga 128 petugas KAI, 34 petugas pemerintah daerah, dan 2 petugas swasta.
Manajer Humas PT KAI Daop VIII Surabaya Soeprapto, Selasa (28/5/2019), mengatakan, selain menyiapkan tenaga penjaga, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi disiplin di pelintasan kereta bersamaan dengan pembagian takjil, Sabtu lalu.
”Kami mengimbau melalui berbagai cara dan pendekatan komunikasi agar para pemudik yang menggunakan sepeda motor ataupun mobil untuk berhati-hati dan waspada saat melintasi pelintasan sebidang,” ujar Suprapto.
Menurut dia, ada sanksi hukum bagi pengguna jalan yang melanggar pelintasan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pelanggar bisa dikenai hukuman pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda maksimal Rp 750.000.
Oleh karena itu, ia berharap semua aturan itu ditaati. Nyawa bisa jadi taruhannya apabila pengguna jalan berbuat nekat. Berdasarkan data Daop VIII, selama 2017 terjadi 62 kasus kecelakaan di pelintasan sebidang. Angka ini turun menjadi 51 kasus pada tahun 2018. Tahun ini sudah terjadi 17 kasus.
Selain petugas pelintasan, Suprapto mengatakan, pihaknya juga menyiapkan 37 petugas periksa jalur dan 19 pengawas daerah rawan bencana. Di samping itu, ada pula 163 tenaga polisi khusus kereta api serta 433 personel satpam akan menjaga di tiap stasiun dan aset KAI.
”Kami juga menyiapkan material batu balas/kricak, bantalan rel, dan pasir untuk antisipasi keadaan darurat. Material itu telah disiapkan di empat titik strategis, yakni Bangil (Pasuruan), Mojokerto, Wlingi (Blitar), dan Babat (Lamongan),” katanya.
Pengelola Administrasi Umum Terminal Arjosari Malang Agus Ruskandi mengatakan, posko kesehatan dan keamanan akan dipasang di Terminal Arjosari, Malang, mulai Rabu (29/5/2019) atau H-7 Lebaran. Dia memprediksi, bakal ada kenaikan penumpang hingga 10 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun jumlah bus yang disediakan sesuai izin trayek sebanyak 177 unit untuk bus antarkota antarprovinsi dan 390 bus antarkota dalam provinsi.