Tak Ada Tanda Kekerasan pada Mayat Pria Membusuk di Kendari
Sesosok mayat pria ditemukan membusuk di dalam rumah di kawasan Kema Raya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/5/2019) siang. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian dan menelusuri kejadian ini. Sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat tersebut.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sesosok mayat pria ditemukan membusuk di dalam rumah di kawasan Kema Raya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/5/2019) siang. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian dan menelusuri kejadian ini. Sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat tersebut.
Warga Kema Raya Kompleks Unhalu geger dengan penemuan sesosok mayat di sebuah rumah, Selasa jelang siang. Mayat pria itu ditemukan oleh salah satu keluarga yang datang melihat kondisi rumah di Blok B tersebut.
Hendra (33), pengemudi ojek daring yang pertama kali masuk ke dalam rumah, mengaku datang karena dipanggil keluarga korban yang khawatir karena melihat ada tubuh manusia dari jendela. Ia memberanikan diri untuk melihat dan memeriksa ke dalam rumah.
”Dia minta tolong untuk dilihatkan ada siapa di dalam. Katanya ada kaki. Pas saya congkel pintu, memang terlihat ada kaki manusia. Tanpa pikir panjang, saya dobrak pintu dan di ruangan tengah ada sesosok mayat tertelungkup,” cerita Hendra.
Tanpa pikir panjang, saya dobrak pintu, dan di ruangan tengah ada sesosok mayat tertelungkup.
Kondisi mayat, tambah Hendra, dalam kondisi mengenaskan dan seperti tanpa pakaian. Tubuh mayat mengeluarkan bau yang kuat dan beberapa bagian tubuh sudah keriput. Bagian kaki juga terlihat menghitam. Ia lalu melarang orang lain masuk dan meminta untuk memanggil polisi segera datang. ”Kejadiannya sekitar pukul 10.00. Ibunya ketakutan, jadi panggil orang-orang di sini,” katanya.
Di dalam ruangan tersebut terlihat mayat tertelungkup di samping tempat tidur. Kondisi ruangan terlihat tidak ada yang mencurigakan. Beberapa barang, seperti laptop, berada di atas meja.
Rumah bercat hijau tempat mayat ditemukan itu tepat berada di depan Puskesmas Kema Raya. Meski begitu, sejumlah warga mengaku jarang melihat ada yang tinggal di rumah tersebut.
”Ada yang tinggal dulu, namanya Pak Dayan, tetapi sekarang sudah jarang kelihatan. Paling-paling dia datang malam,” ucap Enci, seorang warga.
Aparat kepolisian lalu datang memeriksa dan menyelidiki kejadian ini. Mayat tersebut dibawa ke RS Bhayangkara untuk diteliti.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kema Raya Ipda Andriana Yusuf mengatakan, pihak kepolisian mendapat laporan dari warga tentang adanya penemuan mayat di sebuah rumah. Saat polisi tiba di lokasi, kondisi mayat ditemukan sudah mulai membusuk.
Melihat kondisi mayat, kemungkinan sudah lebih dari dua hari karena kulit sudah mengering. Mayat teridentifikasi seorang pria.
”Melihat kondisi mayat, kemungkinan sudah lebih dari dua hari karena kulit sudah mengering. Mayat teridentifikasi seorang pria,” ucap Andri.
Berdasarkan penyelidikan awal, tambahnya, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat. Sejumlah barang juga berada di dalam rumah dan tidak terlihat berantakan seperti habis dirampok.
”Kami masih mengidentifikasi apakah ini kejadian pidana atau bukan. Dua saksi telah diwawancarai untuk mencari kejelasan terkait kejadian ini,” kata Andri.