T Jasamarga Surabaya Mojokerto sebagai pengelola Jalan Tol Surabaya-Mojokerto menambah jumlah gardu di Gerbang Tol Warugunung, Sidoarjo.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – PT Jasamarga Surabaya Mojokerto sebagai pengelola Jalan Tol Surabaya-Mojokerto menambah jumlah gardu di Gerbang Tol Warugunung, Sidoarjo. Gerbang tol yang biasanya memiliki 10 gardu kini menjadi 21 gardu untuk mengantisipasi kepadatan pemudik.
Manajer Operasi PT Jasamarga Surabaya Mojokerto Erpan Afandi, Selasa (28/5/2019) di Surabaya mengatakan, ada 21 gardu yang dioperasikan selama arus mudik Lebaran 2019. Sebanyak 11 gardu untuk kendaraan keluar dari Surabaya dan 10 gardu digunakan untuk kendaraan yang masuk ke Surabaya. Sebelumnya saat hari biasa, ada 10 gardu yang beroperasi, terdiri atas empat gardu untuk arah keluar Surabaya, sedangkan enam sisanya untuk menuju dalam kota.
“GT Warugunung merupakan salah satu titik rawan kepadatan di Jalan Tol Sumo. Sebagai antisipasi, kami menambah gardu operasi di GT Waru Gunung yang merupakan GT barrier (utama) di kluster 3 (Banyumanik-Waru Gunung),” ujarnya.
Selain itu, pengelola juga menyiapkan 14 unit mobile reader untuk mempercepat transaksi di pintu keluar tol. Langkah lain yang dilakukan, lanjut Erpan, yakni menyediakan layanan penjualan uang elektronik di tempat istirahat yang ada di sepanjang jalan tol untuk mengantisipasi pemudik yang kehabisan saldo.
Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Iwan Moedyarno menambahkan, prediksi puncak arus mudik di Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri diprediksi terjadi pada 2 Juni atau H-3 Lebaran. Diprediksi ada 22.994 kendaraan yang melintas dengan total transaksi naik 266 persen dibandingkan lalu lintas normal yakni 6.281 kendaraan per hari.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Fattah Jasin memprediksi arus kendaraan di jalan tol cukup tinggi. Pemudik akan memanfaatkan jalan tol yang sudah tersambung dari Ngawi hingga Pasuruan sejak akhir tahun lalu. “Tersambungnya jalan tol akan membuat pemudik banyak yang memilih lewat tol, termasuk bus umum,” katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Jatim Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengatakan, pihaknya menyiagakan 9.761 personil untuk menjaga keamanan pemudik selama operasi ketupat yang berlangsung sejak 29 Mei hingga 10 Juni. Salah satu fokus utamanya adalah mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.
Menurut Luki, arus mudik tahun ini diperkirakan cukup lancar karena jalan tol sudah tersambung. Namun demikian, pihaknya mewaspadai lima titik potensi kemacetan di sepanjang jalur mudik, yakni di jalan arteri perlintasan Mintil, Nganjuk; simpang empat Mengkreng, Kediri; Karanglo, Malang; Warugunung, Sidoarjo; dan Bandar Kedungmulyo, Jombang.
Polda Jatim juga akan mendirikan 319 pos pengamanan di jalur utama mudik yang rawan kemacetan dan tindak kejahatan. “Polisi juga meningkatkan pengamanan di tempat-tempat wisata, rumah kosong, dan tempat lainnya yang ramai dikunjungi masyarakat,” kata Luki.