Sekitar 10.000 Personel Gabungan Disiagakan di Kalbar
Aparat gabungan TNI-Polri di Kalimantan Barat menjamin keamanan dalam pelaksanaan Lebaran 2018. Sekitar 10.000 personel gabungan telah disiagakan untuk mengantisipasi potensi gangguan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Aparat gabungan TNI-Polri di Kalimantan Barat menjamin keamanan dalam pelaksanaan Lebaran 2018. Sekitar 10.000 personel gabungan telah disiagakan untuk mengantisipasi potensi gangguan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Donny Charles Go, Kamis (30/5/2019), mengatakan, tim gabungan telah disiagakan menjalankan operasi ketupat sejak 29 Mei hingga 10 Juni. Masyarakat diharapkan dapat menikmati libur Lebaran dengan tenang.
”Masyarakat tidak perlu khawatir. Tim gabungan sudah ditugaskan untuk mengamankan tempat-tempat penting, misalnya rumah ibadah, pusat perbelanjaan, dan daerah wisata,” kata Donny.
Jalur mudik tidak luput dari pantauan petugas keamanan. Aparat telah berupaya meminimalisasi potensi terjadi gangguan. Bahkan, sudah dibahas secara lintas sektor dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
”Pasokan kebutuhan pokok pun kami bahas dalam rapat koordinasi itu. Dengan demikian, tidak ada keresahan di masyarakat. Potensi gangguan di berbagai bidang telah kami antisipasi. Hingga sejauh ini tidak ada masalah,” papar Donny.
Kepala Polda Kalbar Inspektur Jenderal Didi Haryono mengatakan, Lebaran tahun ini dilakukan bersamaan dengan proses tahapan Pemilu 2019. Oleh karena itu, potensi kerawanan akan lebih kompleks dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ada berbagai gangguan yang diidentifikasi, di antaranya terorisme, kejahatan konvensional, seperti copet, begal, premanisme, aksi intoleransi, dan kekerasan. Selain itu, potensi gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara, permasalahan terkait stabilitas harga serta ketersediaan bahan pokok menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat tahun 2019.
”Polri didukung TNI dan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam Operasi Ketupat tahun 2019 akan bekerja keras dan mengerahkan segenap sumber daya dalam pengamanan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2019,” papar Didi. Semua berharap operasi itu berjalan dengan sukses. Kerja keras dan kebersamaan menjadi kunci dalam rangka Operasi Ketupat 2019.
Polda Kalbar juga terus berupaya menggandeng semua elemen masyarakat untuk menjaga stabilitas. Bahkan, pada Rabu (29/5), Polda Kalbar menggelar buka puasa bersama organisasi mahasiswa. Selain menjalin sulaturahmi, juga untuk bersama-sama menjaga stabilitas daerah.
Kapolda juga meminta kepada organisasi mahasiswa agar berpartisipasi aktif dengan pihak-pihak terkait tetap menjaga kondusivitas. Mahasiswa hendaknya mampu membedakan informasi yang benar dan mana yang hoaks. Mahasiswa diminta untuk membantu memerangi hoaks di masyarakat.