Angin kencang diprediksi masih mengancam wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan atau Ciayumajakuning, Jawa Barat, hingga Minggu (2/6/2019). Pemudik dan masyarakat diminta waspada karena selain menimbulkan gelombang tinggi, angin kencang juga dapat memicu pohon tumbang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Angin kencang diprediksi masih mengancam wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan atau Ciayumajakuning, Jawa Barat, hingga Minggu (2/6/2019). Pemudik dan masyarakat diminta waspada karena selain menimbulkan gelombang tinggi, angin kencang juga dapat memicu pohon tumbang.
Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Jatiwangi, yang membawahkan Ciayumajakuning, angin kencang melanda wilayah itu sejak Jumat (31/6/2019). Kecepatan angin permukaan dari arah tenggara hingga selatan mencapai 45 kilometer per jam.
Dahan pepohonan pun bergoyang diterpa angin. Begitupun dengan spanduk di tepi jalan. Padahal, dalan kondisi normal, kecepatan angin maksimum 20 km per jam.
"Kondisi ini diprediksi berlangsung hingga 2 Juni," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Jatiwangi Ahmad Faa Izyn, Sabtu (1/6).
Kondisi ini juga berdampak pada kenaikan tinggi gelombang di sekitar perairan utara Cirebon dan Indramayu dengan ketinggian gelombang maksimum antara 1-2 meter. Kelembaban udara juga mencapai nilai 50 persen sehingga menyebabkan udara terasa kering.
Berdasarkan pengamatan, peningkatan kecepatan angin ini disebabkan fenomena regional, adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah utara dan selatan ekuator. Artinya, semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah tersebut maka kecepatan gerak massa udara (angin) juga akan semakin tinggi.
Untuk itu, masyarakat diimbau waspada jika beraktivitas di luar ruangan. Masyarakat diminta berhati-hati saat berkendara, apalagi jika menepi di dekat pohon rindang. Agustus tahun lalu, Rawika, warga Majalengka, meninggal dunia setelah tertimpa pohon randu setinggi 15 meter dengan diameter 100 sentimeter yang tumbang di Jalan Pemuda, Kota Cirebon. Pemicunya, angin kencang.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon Eman Sulaiman mengimbau masyarakat untuk memantau pohon, reklame, dan penerangan jalan umum, yang rawan tumbang saat angin kencang melanda. "Personel kami siaga 24 jam," ucapnya.