Ada fenomena menarik untuk masa mudik lebaran 2019 ini. Jumlah penumpang bus naik pesat setelah sebelumnya usaha angkutan darat ini sempat lesu.
Seiring dengan tersedianya infrastruktur yang memadai, masyarakat kini punya banyak pilihan moda transportasi pada mudik lebaran 2019. Mudik dengan bus kini tak lagi dihindari berkat adanya Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera.
Pakar Transportasi Universitas Indonesia, Ellen Sophie Wulan Tangkudung menilai, kendaraan pribadi masih tetap akan menjadi favorit bagi masyarakat. Meski begitu, ia memprediksi pemudik yang memilih menggunakan bus bisa jadi akan meningkat.
“Kalau untuk 3-4 tahun yang lalu, bus menjadi pilihan terakhir. Sekarang, dengan adanya tol durasi perjalanan bus juga bisa lebih cepat,” katanya saat dihubungi Minggu (26/5/2019).
Kenyamanan mudik menggunakan bus sekarang juga tak kalah dari kereta api maupun pesawat dengan tersedianya bus eksekutif. Apalagi, metode pembelian tiketnya beragam, baik melalui situs internet maupun di loket.
Minat masyarakat terhadap bus, menurut Ellen perlu dijaga. Kembalinya minat masyarakat terhadap bus, kata Ellen, juga bisa perlahan-lahan mendorong pemudik meninggalkan sepeda motor dan kendaraan pribadi.
Saat pelaksanaan rekayasa one way di tol Trans-Jawa, misalnya, bus bisa kena getahnya. Mereka nantinya harus kembali ke Jakarta melalui jalur Pantai Utara (Pantura) dengan waktu tempuh lebih lama. Akibatnya, para penumpang bus yang menunggu di Jakarta bisa jadi terlambat.
Ellen menyarankan agar manajemen lalu lintas tetap memperhatikan kondisi mutakhir. Kuncinya adalah kecepatan dan ketepatan.“Kalau terjadi antrean yang luar biasa di titik manapun sehingga perlu untuk mengubah rencana, itu harus dilakukan,” katanya.
Masyarakat kini bisa mengukur transportasi yang akan mereka gunakan berdasarkan waktu, jarak, kemampuan dan tujuan.Pilihan lain tetap tersedia, baik menggunakan kereta api maupunpesawat. “Pilihan masyarakat terhadap moda transportasi tetap berdasarkan pada kemauan dan kemampuannya,” ujarnya.