Dalam dua hari terakhir, polisi menemukan dua bayi dibuang di Kalimantan Tengah. Seorang bayi ditemukan dalam keadaan hidup di pinggir jalan Kota Palangkaraya, Sabtu (1/6/2019). Keesokan harinya, seorang bayi lainnya sudah tidak bernyawa saat ditemukan di tempat pemotongan sapi di Kabupaten Barito Selatan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Dalam dua hari terakhir, polisi menemukan dua bayi dibuang di Kalimantan Tengah. Seorang bayi ditemukan dalam keadaan hidup di pinggir jalan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (1/6/2019). Keesokan harinya, seorang bayi lainnya sudah tidak bernyawa saat ditemukan di tempat pemotongan sapi di Kabupaten Barito Selatan.
Kepala Kepolisian Resor Palangkaraya Ajun Komisaris Besar Timbul Rein Krisman Siregar menjelaskan, anak buahnya yang berjaga di posko mudik mendapatkan laporan dari warga, ada bayi yang dibuang di semak-semak dekat terminal bus WA Gara.
”Bayi tanpa busana itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam yang paling dekat,” ungkap Timbul di Palangkaraya, Senin (3/6/2019).
Timbul mengungkapkan, saat ini, bayi perempuan itu masih dirawat di rumah sakit. Timbul menambahkan, kondisi bayi tersebut sudah stabil. Ia menduga bayi itu baru berusia satu hari saat ditemukan.
”Kami lakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa orangtuanya atau pelaku yang membuang bayi itu,” ungkap Timbul.
Selain di Palangkaraya, bayi yang diduga dibuang juga terjadi di Kabupaten Barito Selatan. Polisi mendapat laporan dari warga yang menemukan sesosok bayi di semak-semak di belakang tempat pemotongan daging sapi. Kepala Polres Barito Selatan Ajun Komisaris Besar Wahid Kurniawan menjelaskan, bayi itu ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB.
”Saat petugas ke lokasi, bayi perempuan itu sudah tidak bernyawa lagi, posisinya telungkup tanpa busana dan berlumuran darah,” ungkap Wahid.
Wahid menjelaskan, petugas langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan penyelidikan. Hasilnya, polisi menangkap AM (18), pelaku pembuangan yang juga ibu kandung bayi itu.
Wahid menjelaskan, masih menyelidiki dan melakukan otopsi mayat bayi. Pihaknya menduga bayi itu dibunuh sebelum dibuang karena terdapat beberapa luka di tubuh bayi. ”Pelaku masih duduk di bangku SMA di Buntok, Barito Selatan. Rumahnya tidak jauh dari tempat pemotongan sapi itu,” ungkap Wahid.
Polisi juga menemukan beberapa bukti seperti sebilah parang dan baju pelaku yang diambil dari rumah pelaku. Saat ini pelaku masih diperiksa di Unit Perlidungan Perempuan dan Anak.
”Ini masih akan kami selidiki terus sekaligus mencari tahu siapa bapak anak itu,” kata Wahid.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Ajun Komisaris Besar Hendra Rochmawan mengungkapkan, tahun lalu, tambah Hendra, juga terdapat dua kasus pembuangan bayi.
”Kepolisian hanya bisa menyelidiki kasusnya, pidananya. Kami berharap ini menjadi perhatian semua pihak untuk benar-benar memperhatikan anaknya. Karena sebagian besar kasus dilakukan oleh anak di bawah umur,” ungkap Hendra.