Suara Penuh Talenta dari Bali Untuk Energi Perdamaian Dunia
Duo musisi muda asal Bali yang tergabung dalam Alien Child, Aya Maranda (19) dan Laras Maranda (17), kembali hadir dengan video klip baru. Tema kebersamaan dan cinta sesama masih terus jadi energi bagi keduanya.
Way down low,
A deep, deep sorrow,
To your new sorrow,
No trust, no pain….
No trust, no pain….
Bait lagu terakhir yang dinyanyikan Aya Maranda (19) dan Laras Maranda (17) itu menjadi sepotong adegan penutup pada klip musik untuk lagu "No Trust, No Pain". Video klip ini adalah yang kedua dari album "Taksu Trilogy" ("Taksu", "No Trust No Pain", "Breathe"). Dirilis di kampus Elizabeth International Hotel Management School, Denpasar, Bali, Rabu (29/5/2019), kakak beradik ini mendapat doa dan harapan dari hadirin yang hadir.
“Talenta kalian semakin terbangun dan semakin kuat. Saya bangga talenta remaja ajaib dari Nusa Penida ini bisa membawa Bali dan juga Indonesia ke pentas internasional,” kata Gede Bagus, produser sekaligus penggagas Anugerah Musik Bali (AMB), mengomentari penampilan duo yang tergabung dalam Alien Child ini.
Ide video klip ini berasal dari Laras, adik Aya. Selanjutnya mereka berdua menyusun dan memilih Matakarsa Visual dengan Yudi Pranatha sebagai sutradara. Dalam pembuatannya, kedua remaja yang pernah tinggal 11 tahun di Vancouver, Kanada, ini mendapat dukungan dari Rumah Luwih dan Mercedes Benz Classic Club Bali. Pembuatan klip ini berjalan seharian, dari pukul 10.00 hingga 03.00 pagi keesokkan harinya.
“Melelahkan. Tapi, kami memiliki pengalaman baru dan menyenangkan menggarapnya. Terimakasih semua,” ucap Aya.
Potongan demi potongan klip memadukan ragam warna. Tentu saja, alurnya menyesuaikan lagunya. Laras menjelaskan, lagu ini justru muncul usai bertengkar dengan kakaknya. "No Trust No Pain" menceritakan tentang seseorang disakiti oleh orang yang dicintainya. Orang paling dekat ternyata dapat menjadi orang yang paling menyakiti.
Alien Child memang tengah naik daun. Mereka jadi pendatang baru terbaik dan penata musik terbaik dalam AMB 2019. Mereka juga pernah tampil di panggung nasional dan internasional seperti Java Jazz Festival, Ubud Writers and Readers Festival.
Semuanya tak lepas dari bakat besarnya. Mereka menyiapkan lirik, lagu, menyanyi, bermusik hingga aransemennya sendiri. Hal ini dilakukan sejak kecil. Khususnya dua tahun lalu tahun 2017, keduanya mengawali lagu berbahasa Inggris yang berjudul ”Thousands of Candles for Peace”. Lagu seribu lilin perdamaian tersebut menyuarakan perdamaian di Tanah Air dan sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi politik nusantara.
Lewat lagu itu, Aya dan Laras ingin berperan menyuarakan perdamaian dan mengajak semuanya untuk saling berpegangan tangan dan berangkulan. Karena bagi keduanya, semua orang saudara. Semuanya disampaikan indah dijembatani musik.
“Saya senang melihat klip baru ini. Saya lebih menikmati, baik secara komersial maupun karakter kalian tetap kuat dan semakin dewasa. Pertahankan untuk tetap berempati sebagai penikmat lagu serta klip. Klip kali ini seimbang antara orang yang menonton tetap dapat menikmati alur cerita serta lagu itu sendiri,” kata pemerhati musik Made Adnyana.
Founder dan CEO Elizabeth International Hotel Management School yang juga Eksekutif Produser Alien Child I Nyoman Sukadana, awalnya tak percaya mereka memiliki kemampuan bermusik seperti pemusik mancanegara. Karenanya, ia tak ragu bergabung dan mendukung Alien Child sebagai eksekutif produser.
“Perjuangan kami belum berakhir. Kami berharap saran dan kritik dari semua hadirin untuk kemajuan masa depan musik kami berdua. Sekali lagi, dukungan hadirin yang ada dan semua yang bersedia menonton klip yang telah diunggah di Youtube adalah semangat menuju panggung internasional,” kata Laras menutup acara rilis klip mereka.