Menteri Perdagangan Pantau Harga Komoditas di Bali
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendatangi Pasar Intaran dan Pasar Sindu di Kota Denpasar, Bali, Senin (3/6/2019). Tujuannya, melihat kondisi pasar tradisional yang sudah direvitalisasi dan mengetahui ketersediaan bahan dan harga makanan pokok menjelang Lebaran 2019.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendatangi Pasar Intaran dan Pasar Sindu di Kota Denpasar, Bali, Senin (3/6/2019). Tujuannya, melihat kondisi pasar tradisional yang sudah direvitalisasi dan mengetahui ketersediaan bahan dan harga makanan pokok menjelang Lebaran 2019.
Enggartiasto datang didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti dan Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Lasminingsih. Selain itu, ada juga Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Sekretaris Daerah Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara.
Sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Intaran dan Pasar Sindu, yang dipantau harga dan ketersediaannya, antara lain, beras, gula pasir, daging ayam, daging sapi, telur, dan bahan bumbu masak. Di tempat yang sama, Enggartiasto juga mempromosikan pentingnya perkembangan digital untuk pemasaran dan pembayaran di pasar tradisional.
Enggartiasto mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk memantau dan menjaga harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di masyarakat agar stabil. Hasil pemantauan tim di pasar-pasar di daerah, ujar Enggartiasto, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok terpantau terjadi untuk komoditas cabai merah besar. Namun, kenaikan harganya masih dalam batas toleransi.
”Untuk Jawa, selama mudik pasti ada peningkatan kebutuhan. Juga di daerah wisata seperti Bali. Di Bali ini ada kekhasannya karena sebagian pedagangnya juga ada yang mudik,” kata Enggartiasto di Pasar Intaran.
Dalam kunjungannya itu, Enggartiasto bertanya tentang harga komoditas kepada sejumlah pedagang di Pasar Intaran dan di Pasar Sindu. Dia juga menanyakan ketersediaan barang-barang kebutuhan masyarakat yang dijual di kedua pasar itu.
”Tadi Pak Menteri menanyakan harga telur. Saya jawab, harga telur Rp 1.400 per butir. Harga masih stabil dan pasokan juga masih lancar,” kata I Gusti Ayu Ekawahyuni, penjual telur di Pasar Intaran.
Adapun Ni Made Sudri, penjual daging sapi di Pasar Intaran, menyebutkan, harga daging sapi sekitar Rp 105.000 per kilogram. Sudri mengakui harga daging sapi masih normal, belum terjadi lonjakan.
Menurut Ni Nyoman Rundi, pedagang bahan bumbu masak di Pasar Sindu menyatakan, harga bahan bumbu, misalnya, bawang merah dan cabai, sudah kembali normal. Sementara itu, penjual daging ayam di Pasar Sindu, I Nyoman Suta, mengatakan, harga daging ayam berkisar Rp 32.000-Rp 35.000 per kg.
”Harga daging ayam mulai normal dalam beberapa hari ini. Sebelumnya, harga daging ayam sempat mencapai Rp 38.000 per kg,” ujar Suta di Pasar Sindu.
Menurut Lasminingsih, yang juga koordinator pemantauan wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Bengkulu, harga bahan kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali, terpantau masih stabil menjelang Idul Fitri.
”Semua daerah terpantau aman. Namun, setiap daerah memiliki kekhasannya. Adapun, harga cabai besar memang mengalami kenaikan dalam dua hari terakhir, tetapi masih wajar,” kata Lasminingsih.