Jembatan Ampera Ditutup Sementara untuk Shalat Idul Fitri
Jembatan Ampera Palembang, Sumatera Selatan akan ditutup sementara mulai pada pukul 06.30 WIB-08.00 WIB, Rabu (5/6/2019). Jembatan ini akan dijadikan tempat digelarnya Salat Idul Fitri 1440 Hijriah. Untuk sementara, jembatan Musi II dan Musi IV dijadikan jalur alternatif untuk menyeberang dari kawasan hulu ke hilir atau sebaliknya.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS—Jembatan Ampera Palembang, Sumatera Selatan, akan ditutup sementara mulai pada pukul 06.30-08.00, Rabu (5/6/2019). Jembatan ini akan menjadi tempat Salat Idul Fitri 1440 Hijriah. Untuk sementara, jembatan Musi II dan Musi IV dijadikan jalur alternatif untuk menyeberang dari kawasan hulu ke hilir atau sebaliknya.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara, setelah berpatroli malam takbiran di sejumlah titik di Palembang, Selasa (4/6) mengatakan, Salat Idul Fitri terbesar akan digelar di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo Palembang. Oleh karena itu, kemungkinan jemaah akan menggunakan jembatan Ampera.
Dengan penutupan ini, akan ada pengalihan arus lalu lintas, dimana kendaraan yang ingin menyeberang dari kawasan hulu ke kawasan hilir bisa menggunakan dua jembatan, Musi II dan Musi IV.
Selain di Masjid Agung, Salat Idul Fitri juga akan dilakukan di setiap kecamatan yang ada di Palembang. “Setiap kecamatan sudah melaporkan, masjid mana saja yang digunakan. Biasanya, masjid yang digunakan adalah yang memiliki lapangan dan lahan yang luas,” kata Zulkarnain.
Takbiran lengang
Zulkarnain mengatakan, untuk penyelenggaraan malam takbiran di Palembang tergolong lebih lengang dibanding tahun lalu. Hal ini dikarenakan adanya surat edaran wali kota Palembang yang membatasi takbiran di setiap kecamatan. Selain itu, banyak warga Palembang banyak yang memutuskan untuk mudik ke kampung halaman. “Sisi positifnya, lalu lintas bisa lebih lancar,” katanya.
Walaupun tergolong sepi, ujar Zulkarnain pada malam takbiran, pengamanan tetap dilakukan. Pengamanan secara menyeluruh dilakukan terhadap segala tindak kriminal termasuk diantaranya risiko pergerakan terorisme.
Zulkarnain mengatakan, pergerakan terorisme belum terlihat di Sumsel. Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. “Saya berharap kesadaran mereka semakin tinggi sehingga tidak melakukan aktivitas terorisme di Sumsel,” ucapnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru berharap, pengamanan saat Idul Fitri harus tetap ditingkatkan, jangan sampai lalai sehingga membuat masyarakat resah. “Ketertiban dan keamanan tidak hanya di jalan tetapi juga di permukiman warga mulai dari komplek hingga di kampung-kampung.