Libur Lebaran, Volume Sampah di Kota Magelang Meningkat
Sejak sepekan H-7 Lebaran, volume sampah di kawasan Alun-alun Magelang, Jawa Tengah, terus meningkat. Jika pada hari biasa hanya berkisar 1 hingga 2 kuintal per hari, pada musim liburan ini sampah rata-rata mencapai lebih dari 1 ton per hari.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sejak sepekan H-7 Lebaran, volume sampah di kawasan Alun-alun Magelang, Jawa Tengah, terus meningkat. Jika pada hari biasa hanya berkisar 1 hingga 2 kuintal per hari, pada musim liburan ini sampah rata-rata mencapai lebih dari 1 ton per hari.
Ano Sutarno, petugas kebersihan di kawasan Alun-alun Magelang, mengatakan, puncak penumpukan sampah terjadi pada malam takbiran, Selasa (4/6/2019) hingga Rabu (5/6/2019) dini hari.
”Jika biasanya volume maksimal sampah mencapai 2 ton per hari, pada Selasa malam hingga Rabu dini hari tersebut volume sampah bahkan mencapai lebih dari 3 ton,” ujarnya.
Sebagian besar adalah sampah kuliner, sisa sayuran atau bahan makanan dari ratusan lebih pedagang di pusat kuliner Tuin Van Java, warung angkringan, dan pedagang berbagai jenis makanan yang datang menggunakan gerobak. Selain itu, juga masih ada sampah plastik, rokok, dan kertas.
Selama libur Lebaran ini, Ano mengatakan, pihaknya selama 24 jam terus menyisir sampah. Tidak hanya di tempat sampah atau lorong jalan, menurut dia, petugas kebersihan pun harus melihat, melakukan pengecekan dengan saksama karena sampah itu biasanya juga dibuang di dalam pot-pot tanaman.
”Terkadang, sebagian pengunjung pun ada yang menyelipkan sampah di sela-sela tanaman,” ujarnya.
Kondisi serupa, menurut dia, akan berlangsung pada musim liburan panjang, seperti akhir tahun. Banyaknya sampah pengunjung ini akan terus ada hingga musim liburan berakhir.
Ano mengatakan, petugas biasanya akan langsung bergerak cepat membereskan saat sampah terlihat berserakan di kawasan alun-alun. Oleh karena itu, saat ibadah shalat Idul Fitri berakhir pukul 07.30, petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang pun langsung membereskan sampah yang ditinggalkan warga. Sebagian besar sampah yang terkumpul adalah koran, kertas, atau kardus yang dipakai sebagai alas saat shalat Id.
Perayaan
Ibadah shalat Id di Alun-alun Magelang, Jawa Tengah, dikuti ribuan umat Muslim yang sebagian di antaranya adalah pemudik, warga pendatang dari Jakarta, Bogor, dan Yogyakarta.
Kendaraan milik warga pun meluber, parkir di jalan-jalan dan sebagian di antaranya parkir di Gereja Katolik Santo Ignatius di seberang alun-alun.
Seusai shalat Id, sebagian warga pun langsung melakukan selebrasi, perayaan dengan caranya masing-masing. Sebagian orang yang masih merupakan kumpulan warga yang tinggal satu RT atau RW, ada yang langsung berdiri di jalan dan menyalami tetangganya yang lewat.
Satu keluarga asal Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, langsung bermaaf-maafan dengan sesama anggota keluarganya sendiri, kemudian langsung menggelar tikar dan makan bersama di depan pertokoan di kawasan alun-alun.
”Kami sengaja tidak pulang ke rumah karena setelah shalat Id ini kami berencana langsung beramai-ramai berwisata ke Dieng (Kabupaten Wonosobo),” ujar Susanto (70).
Sementara itu, sebagian lainnya memilih merayakan Lebaran dengan ziarah ke makam orangtua atau kerabatnya yang sudah meninggal. Tasmi (50), salah seorang pedagang bunga tabur asal Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, mengatakan, karena ramainya pengunjung yang berkunjung ke makam tersebut, sejak H-5 Lebaran, dirinya mampu menjual 100 keranjang bunga tabur per hari.