Sekitar 450.000 Pemudik Padati Arus Balik Hingga Senin
Sekitar 450.000 kendaraan bakal memadati arus balik di jalan tol pada Sabtu hingga Senin (8-10/6/2019). Kementerian Perhubungan optimistis, rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah dan lawan arus dapat mengantisipasi kemacetan saat arus balik
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Sekitar 450.000 kendaraan bakal memadati arus balik di jalan tol pada Sabtu hingga Senin (8-10/6/2019). Kementerian Perhubungan optimistis, rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah dan lawan arus dapat mengantisipasi kemacetan saat arus balik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, pada arus balik yang terjadi sejak sehari pasca Lebaran hingga Jumat kemarin, jumlah kendaraan yang telah kembali ke arah Jakarta dan sekitarnya melalui Gerbang Tol Palimanan, ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan mencapai 213.000 unit. Jumlah ini masih akan bertambah karena hari ini arus kendaraan ramai.
Antrean lebih 150 meter sempat terjadi menjelang GT Palimanan arah Jakarta pada Sabtu sore. GT Palimanan merupakan salah satu tempat transaksi pembayaran di ruas Tol Cipali. Tol sepanjang 116,7 kilometer itu merupakan ruas terpanjang di Tol Trans Jawa sehingga kerap dilalui pemudik.
"Hingga Senin, sekitar 450.000 kendaraan akan kembali," ujar Budi saat menjawab pertanyaan Kompas, Sabtu petang di Gerbang Tol Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Jumlah tersebut sekitar 69 persen dari 683.666 kendaraan yang melintasi GT Palimanan pada arus mudik yang berlangsung H-10 hingga sehari setelah Lebaran.
Pada periode arus mudik tahun lalu, jumlah kendaraan yang melintas di GT Palimanan mencapai 548.673 kendaraan, atau lebih rendah 24 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan volume kendaraan itu karena beroperasinya Jalan Tol Trans-Jawa.
Jalan tol cukup untuk menampung volume kendaraan tersebut karena ada one way dan contra flow. Pengendara juga masih bisa menggunakan jalur arteri pantura
Dengan asumsi 450.000 kendaraan kembali dalam tiga hari, sekitar 150.000 kendaraan bakal melintas di GT Palimanan setiap hari. "Jalan tol cukup untuk menampung volume kendaraan tersebut karena ada one way dan contra flow. Pengendara juga masih bisa menggunakan jalur arteri pantura," ujar Budi.
Dalam catatan Kompas, pada puncak arus mudik, Sabtu (1/6) atau empat hari sebelum Lebaran, sebanyak 97.871 kendaraan melintasi Tol Cipali. Meskipun sistem one way telah diberlakukan, antrean kendaraan menjelang GT Palimanan yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur mencapai 6 kilometer.
Budi mengatakan, hambatan terjadi menjelang dan setelah pemberlakuan sistem satu arah. Sebab, diperlukan sterilisasi kendaraan dan pemasangan rambu. Namun, lanjutnya, hambatan itu hanya sebentar.
Sistem satu arah
Sebelumnya, Korps Lalu Lintas Polri dan Kemenhub menyiapkan sistem satu arah dan sistem lawan arus pada 7 hingga 10 Juni dari pukul 12.00 hingga 24.00.
Sistem satu arah akan dimulai dari Kilometer 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang dan berakhir di Km 70 Cikampek. Adapun "contra flow" bakal diberlakukan mulai Km 70, Km 29 hingga Km 0 jika dibutuhkan.
Budi mengimbau pemudik, utamanya yang berjalan malam hari, agar tidak memaksakan diri singgah di area istirahat setelah Km 62, Km 52, Km 42, dan Km 32. Alasannya, area tersebut sering dipadati pengendara sehingga memicu kepadatan. Apalagi, pengendara kerap parkir di bahu jalan.
"Kami terus mengawasi area itu. Pemudik juga harus memastikan kendaraannya prima sehingga tidak mogok. Meski demikian, kami sudah menambah mobil derek, utamanya dari Km 70 sampai Km 0," ujarnya.
Wakil Presiden Direktur PT LMS, Lintas Marga Sedaya, pengelola Tol Cipali, Firdaus Azis, mengatakan, masih ada kemungkinan sekitar 450.000 pemudik akan kembali setelah Senin (10/6) karena libur sekolah. Meski demikian, lanjutnya, langkah antisipasi kepadatan telah disiapkan.
Kapasitas gardu untuk transaksi di GT Palimanan, misalnya, bertambah dari 26 gardu saat arus mudik menjadi 38 gardu pada arus balik. Gardu itu sudah termasuk "mobile reader" atau pelayanan transaksi berjalan.
"Petugas layanan tol juga ditambah dari 90 orang menjadi 120 orang per hari. Pengatur lalu lintas juga demikian, dari 18 orang menjadi 24 orang per hari," ujarnya.