Gempa tektonik berkekuatan M 5,5 mengguncang selatan Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Cilacap dan Kebumen, Minggu (9/6/2019) sore.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS - Gempa tektonik berkekuatan M 5,5 mengguncang selatan Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Cilacap dan Kebumen, Minggu (9/6/2019) sore. Belum ada laporan kerusakan, tetapi wisatawan di Pantai Sodong, Cilacap, panik.
"Gempa terasa sekitar 5 sampai 10 detik. Saya kira ada kendaraan bus atau truk lewat di depan sehingga meja bergetar, tetapi ternyata tidak ada kendaraan melintas," kata Kepala UPT Cilacap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Andi Susilo, saat dihubungi dari Banyumas, Minggu sore.
Andi mengatakan, gempa tersebut mengakibatkan wisatawan yang sedang berekreasi di Pantai Sodong, Cilacap, panik dan berlarian. "Wisatawan jelas panik dan tim BPBD sudah memberi penjelasan bahwa gempa tidak menimbulkan tsunami," katanya.
Selain di Cilacap, gempa juga terasa hingga Kabupaten Kebumen. Operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kebumen Sukirman mengatakan, gempa terasa sekitar 3 sampai 4 detik. "Saya sedang duduk di kursi kebun di kantor Pusdalops dan kursinya bergoyang cukup lama," kata Sukirman.
Baik di Cilacap maupun Kebumen, belum ada laporam terkait kerusakan akibat gempa tersebut. Namun, tim BPBD masih tetap waspada dan mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap potensi gempa susulan.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan, gempa yang terjadi pukul 16.32.23 WIB itu tidak berpotensi tsunami. Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M 5,7, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,5.
Episenter gempa bumi terletak di laut pada jarak 107 kilometer arah selatan pusat kota Cilacap, Kabupaten Cilacap, pada kedalaman 64 kilometer. "Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," ujar Setyoajie.
Dia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Setyoajie menyampaikan, guncangan dilaporkan dirasakan di daerah Pangandaran, Cilacap, Ciamis, dan Kebumen dalam skala intensitas III MMI dan Bandung dalam skala intensitas II MMI. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Hingga pukul 16.47 WIB, dari pemantauan BMKG, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Setyoajie.