Lebih dari 800 warga Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan masih mengungsi akibat banjir yang melanda tujuh kecamatan di kabupaten tersebut sejak Sabtu lalu. Banjir yang merendam rumah warga masih bertahan di ketinggian sekitar 50 sentimeter.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BATULICIN, KOMPAS – Lebih dari 800 warga Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, hingga Selasa (11/6/2019) masih mengungsi akibat banjir yang melanda tujuh kecamatan di kabupaten tersebut sejak Sabtu lalu. Untuk membantu pengungsi, Dinas Sosial setempat membuka dapur umum di tiga lokasi.
Berdasarkan data yang dihimpun Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Provinsi Kalsel, banjir masih merendam wilayah Kecamatan Karang Bintang, Sungai Loban, Mantewe, Kusan Hulu, Kusan Hilir, Satui, dan Batulicin. Menurut Operator Radio dan Pendataan Tagana Dinas Sosial Kalsel, Azidin Noor yang sedang berada di Satui, pengungsian masih terjadi di Satui dan Karang Bintang.
”Di Karang Bintang, ada sekitar 600 warga mengungsi, sedangkan di Satui ada 227 warga yang mengungsi,” kata Azidin saat dihubungi dari Banjarmasin, Selasa sore.
Di Karang Bintang, warga mengungsi ke kantor-kantor desa setempat, sedangkan di Satui, warga mengungsi ke gedung SMP Negeri 4 Satui. ”Di Karang Bintang dan Satui juga sudah dibuka posko dapur umum untuk membantu warga korban banjir,” katanya.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinas Sosial Kalsel Achmadi mengatakan, banjir yang melanda tujuh kecamatan di Tanah Bumbu berdampak pada lebih dari 16.000 jiwa. ”Sejauh ini, tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Untuk membantu korban banjir, Dinas Sosial Provinsi Kalsel bersama Dinas Sosial Kabupaten Tanah Bumbu membuka posko dan pelayanan dapur umum di Satui, Karang Bintang, dan Mantewe. Posko di Satui menyediakan 750 nasi bungkus, sedangkan posko di Karang Bintang dan Mantewe menyediakan 1.000 nasi bungkus untuk satu kali makan warga korban banjir.
”Selain itu, kami juga sudah menyerahkan bantuan logistik berupa bahan makanan dan barang-barang perlengkapan seperti tenda, matras, dan selimut untuk para korban banjir di Tanah Bumbu,” kata Achmadi.
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu juga sudah menetapkan status tanggap darurat untuk bencana banjir kali ini. Status tanggap darurat ditetapkan Bupati Tanah Bumbu Sudian Noor sejak Senin (10/6) untuk waktu 14 hari.