Menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK), segenap masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diminta menjaga situasi tetap kondusif. Partai politik juga mesti membantu menciptakan situasi agar tetap tenang.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK), segenap masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diminta menjaga situasi tetap kondusif. Partai politik juga mesti membantu menciptakan situasi agar tetap tenang.
“Sebagai pilar demokrasi, parpol harus terlibat aktif, membantu menciptakan suasana kondusif, mampu mengendalikan perilaku massa pendukungnya, apa pun putusan MK nanti,” ujar Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana, Rabu (12/6/2019).
Selain pimpinan parpol, Edi juga meminta agar upaya serupa dilakukan segenap tokoh agama dan masyarakat di Kabupaten Magelang. Semua pimpinan dan tokoh diharapkan mau bersama-sama membantu mencegah agar tidak ada warga Kabupaten Magelang yang ikut berangkat menyaksikan sidang putusan MK di Jakarta.
“Tidak perlu berlebihan. Putusan MK disiarkan langsung di televisi dan bisa disaksikan di mana saja, termasuk di rumah sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Edi juga meminta para tokoh dan pimpinan parpol mau membantu mendinginkan suasana, sehingga tidak ada massa yang melakukan aksi menentang keputusan MK.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Ajun Komisaris Besar Yudianto Adhi Nugroho mengatakan, menjelang putusan MK, selama beberapa hari ke depan, pihaknya akan memantau situasi dengan terus-menerus melakukan patroli.
Pemantauan terutama dilakukan di titik-titik rawan seperti kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), serta di sejumlah lokasi lain.
“Kami tidak boleh lengah karena pasti ada kelompok masyarakat yang tidak puas terhadap hasil Pemilu atau putusan MK,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi potensi aksi ataupun kerusuhan, Yudianto mengatakan, pihaknya sudah berupaya mendinginkan suasana dengan berkunjung langsung ke kelompok-kelompok massa pendukung dua calon presiden. Kepada dua kubu tersebut, dia pun sudah meminta agar masing-masing menahan diri agar situasi tetap tenang.
Selain berkunjung langsung, Yudianto juga sudah melakukan pendekatan terhadap tokoh agama dan masyarakat, serta meminta mereka membantu mengendalikan massa.
“Kami meminta para tokoh masyarakat membantu mengendalikan perilaku warga, supaya tidak perlu beramai-ramai datang menyaksikan putusan MK di Jakarta,” ujarnya.